"Keamanan dan keselamatan penumpang angkutan umum harus jadi prioritas," imbau Taufik.
Ia berharap Kementerian Perhubungan menerapkan aturan yang ketat terhadap izin operasi angkutan umum. Juga dengan persyaratan tambahan yang harus dipenuhi oleh para pengemudinya.
"Pertama identifikasi dari angkutan publik itu terletak pada identitas pengemudi. Karena masalahnya salah satu parameter tertib berlalulintas ada pada tingkat kematangan pengemudi angkutan umum. Disinilah barangkali kaitan dengan penyeragaman sebagai bentuk disiplin sopir dan awak angkot itu penting supaya ada orang yang bertaggungjawab terhadap keamanan dan keselamatan penumpang," saran Taufik.
Selain itu ia mewanti-wanti jangan sampai ada pengemudi tidak resmi. Juga tak boleh ada angkutan umum yang kacanya ditempel stiker gelap.
"Ketiga di dalam mobil angkutan umum harus dipasang lampu. Jadi jangan gelap-gelapan di angkot, itu kemungkinan terjadinya pelecehan-pelecehan semakin terbuka,"tandasnya,
Pemerkosaan di angkutan umum terus terjadi. Yang terakhir, Ros (40), seorang pedagang sayur diperkosa di dalam angkot M-26 jurusan Kampung Melayu-Bekasi.
Share this
