Motor Dilarang Lewat Jalan Layang Casablanca

10:37
 
NTMC - Pembangunan jalan layang non tol Kampung Melayu-Tanahabang diharapkan dapat mengurai kemacetan di dalam kota sebanyak 40 persen. Rencananya jalan layang dengan panjang total 3,5 kilometer itu dioperasikan pada akhir tahun ini.

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Udar Pristono, mengatakan nantinya, para pengguna jalan yang akan melintas diberikan dua opsi, yakni arus di bawah local traffic, dan di atas true traffic -- yang bisa langsung melintas dari Kampung  Melayu menuju Tanah Abang maupun sebaliknya.

Dengan adanya penambahan empat jalur pada jalan layang, nantinya akan ada sepuluh jalur dari semula yang hanya enam jalur. Sepuluh jalur itu terdiri dari enam lajur dengan dua jalur di bagian bawah, dan empat lajur dengan masing-masing dua jalur di bagian atas. "Dengan demikian, waktu tempuh akan berkurang sementara kecepatan laju kendaraan bertambah," kata Pristono.

Hanya saja kendaraan roda dua atau sepeda motor dilarang melintas. Pengendara sepeda motor diharuskan melewati jalur bawah. "Semua kendaraan boleh melintas di jalan layang ini, kecuali sepeda motor," ucapnya.

Pristono memperkirakan jalan layang nontol tersebut dapat dilewati 7.200 mobil tiap jamnya. "Masing-masing lajur bisa dilewati 1.800 kendaraan per jam," kata dia.

Untuk mengurangi kemacetan, Pemprov DKI Jakarta juga akan membangun underpass di depan Mal Ambassador. Sementara ini hanya akan dipasang traffic light besar dilengkapi dengan sirine. Pemprov juga akan membangun pedestrian dan penghijauan di sepanjang ruas local traffic.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta, Ery Basworo, menambahkan untuk mempercepat pembangunan jalan layang ini pihaknya mulai memfokuskan pembangunan traveller form (badan jalan layang yang dicor di tempat dengan bentuk melengkung) pada Paket Satrio, yang melewati Jalan Sudirman. "Jembatan traveller form ini meloncati Sudirman, bentangnya sampai 110 meter dengan ketinggian 18 meter," paparnya. Traveller form ini, menurutnya, pertama kali diterapkan di kota besar di Indonesia.

Secara keseluruhan Ery mengatakan paket Mas Mansyur, Satrio dan Casablanca sudah mencapai 80 persen, dengan panjang 2,8 km. "Sedangkan Paket Casablanca sudah 90 persen, ruas jalan sebelah selatan sudah istimewa yakni melewati Rasuna Said," katanya.

Untuk Paket Casablanca, pihaknya juga mempercepat pembangunan jembatan layang yang melewati jalan Rasuna Said dengan ketinggian 22 meter. "Ketinggian ini mempertimbangkan kemungkinan ruang untuk monorel," lanjut Ery. Ia menjelaskan nantinya struktur di jalan Rasuna Said terdiri dari underpass Casablanca, Jalan Rasuna Said, jalur monorel, jalan layang non tol.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »