KARAWANG – Polres Karawang akan memberlakukan sistem lawan arus (contra
flow) pada H-5 Lebaran agar arus kendaraan pemudik dari arah Jakarta
dapat mengalir deras menuju Cirebon.
Dalam praktiknya,kendaraan dari Jakarta akan diberi ruang jalan lebih luas, karena volume kendaraan dari Jakarta lebih banyak dibandingkan arah sebaliknya. ”Contra flow akan diberlakukan mulai dari Pertigaan Jomin hingga Jembatan Gamon yang menjadi daerah perbatasan Kabupaten Karawang dengan Kabupaten Subang,” kata Kapolres Karawang AKBP Arman Achdiat, kemarin.
Untuk jalur sepeda motor saat memasuki Karawang akan diarahkan menuju jalur luar Karawang menuju Lamaran-Telagasari- Lemahabang Wadas hingga Krasak Cilamaya. Selepas dari Karasak dilakukan pembagian jalur menuju Cirebon.”Itu dilakukan bila arah Cilamaya- Blanakan terjadi penumpukan, maka kendaraan dari arah Karasak akan dialihkan ke Cikalong dan masuk jalur utama pantura,” jelasnya.
Polres berharap Pemkab Karawang mempercepat proses perbaikan jalur alternatif Lamaran-Telagasari-Lemahabang Wadas-Krasak–Cilamaya sebelum 10 Agustus.Hingga kini di jalur alternatif masih ditemukan kerusakan yang dapat mengganggu pemudik terutama pengendara motor.
Kepala Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Karawang Asikin berjanji menyelesaikan perbaikan jalan pada 10 Agustus.Anggaran perbaikan jalur tersebut sudah dialokasikan dari APBD Kabupaten Karawang dan APBN. Berdasarkan pemetaan Polres Cirebon Kabupaten, sedikitnya 11 titik macet di jalur mudik pantura Cirebon.
Kapolres Cirebon AKBP Hero Henrianto Bachtiar menyebutkan sejumlah titik macet itu antara lain sepanjangTegalgubug, Arjawinangun, Tegalkarang, Kanci, Gebang, Kedawung, Celancang, Weru, Plered,Losari,dan tol Pejagan. Biasanya kemacetan di sekitar pasar tumpah. “Seperti Pasar Tegalgubug di Kecamatan Arjawinangun, kemacetan panjang terjadi setiap Selasa dan Sabtu bertepatan dengan hari pasarnya,”katanya.
Untuk mengantisipasi kemacetan di Pasar Tegalgubug, pihaknya telah menyiapkan jalur alternatif dari Bunder- Gintung-Jenun lalu kembali ke pantura.Sedangkan kemacetan di titik Tegalkarang, Palimanan terjadi akibat pertemuan antara kendaraan yang masuk jalur tol dengan kendaraan dari pantura saat arus mudik maupun kendaraan yang keluar tol saat arus balik.
Titik rawan kemacetan juga terjadidi Losari sekitar perbatasan Jawa Barat-Jawa Tengah. “Kemudian, bila terjadi kepadatan di pintu keluar tol Kanci-Pejagan, kami akan berlakukan sistem buka-tutup. Jika pintu keluar Pejagan sudah padat,kendaraan akan diarahkan melalui Kanci dan Ciledug,”ujarnya.
Gubernur Jabar Ahmad Heryawan mengatakan, kemacetan arus mudik Lebaran di beberapa titik merupakan hal yang wajar asal tetap terus bergerak. Untuk itu, dibutuhkan kerja sama dan koordinasi seluruh instansi untuk memperlancar titik kemacetan di lokasi atau jalan yang dilintasi pemudik.“Saat ini,beberapa ruas jalan provinsi sudah siap dilalui,misalnya jalur Nagreg,”ujarnya.
Dinas Bina Marga dan Cipta Karya Kabupaten Majalengka memastikan jalur alternatif sepanjang 9 km dari Ujung Jaya, Kabupaten Sumedang menuju Babakan, Kecamatan Kertajati, Kabupaten Majalengka bisa dilalui pemudik. Hal tersebut untuk menghindari terjadinya penumpukan kendaraan ketika pemudik dari Sadang- Cirebon bertemu dengan pemudik dari arah Bandung menuju Cirebon.“Untuk mendukung itu, kami sudah lakukan perbaikan berupa hotmix,”kata Kepala BMCK Kabupaten Majalengka Agus Tamim.
Untuk ruas jalan Kadipaten- Sumberjaya yang menghubungkan Bandung-Cirebon,terdapat empat titik berpotensi rawan kemacetan. Keempat titik tersebut yakni industri garmen Dawuan; pasar tumpah Desa Ciborelang, Kecamatan Jatiwangi; industri rokok di Sumberjaya; dan pasar tumpah di Desa Panjalin,Kecamatan Sumberjaya.
Polres Kuningan akan menyiapkan tim urai yang terdiri dari 10 anggota Polantas untuk mengantisipasi kemacetan pada libur Lebaran di sejumlah kawasan objek wisata.“Kami tidak mengkhawatirkan arus lalu lintas saat musim mudik karena bukan jalur perlintasan seperti pantura.Yang menjadi perhatian kami adalah saat hari H dan selanjutnya banyak warga dari luar daerah yang datang ke Kuningan untuk berlibur hingga menimbulkan kemacetan,”kata Kasat Lantas Polres Kuningan AKP Iskandar Hartana.
Sejumlah titik padat di jalur Jabar Selatan via Kabupaten Ciamis mendapat perhatian khusus menjelang mudik.Terdapat tujuh titik padat di Ciamis yang akan mendapat penambahan personel.Kepala Bagian Operasional Polres Ciamis Kompol Sutisna menyebutkan tujuh titik padat atau pusat keramaian yaitu simpang empat Cihaurbeuti, simpang tiga Sindangkasih, Taman Raflesia Alun-Alun Ciamis, Pasar Manis atau kawasan Terminal Ciamis,Pasar Kawali,Pasar Banjarsari,dan kawasan wisata Pantai Pangandaran.
Pihaknya akan memberlakukan rekayasa jalur mudik di dua titik yaitu simpang tiga Sindangkasih yang biasanya dibuka untuk dua arah saat mudik akan diberlakukan satu arah.Adapun titik lain yaitu titik utama di kawasan Pantai Pangandaran.
Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung siap menugaskan puluhan dokter yang ditempatkan di 11 posko kesehatan yang tersebar dijalur mudik diwilayah Kabupaten Bandung.“Posko kesehatan itu diantaranya Nagreg, Cicalengka,Cikancung,dan Kecamatan Cileunyi,”kata Kepala Seksi Pelayanan Kesehatan Khusus Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Nurhayati,kemarin.
Dia menyebutkan, posko kesehatan itu akan beroperasi mulai H-7 hingga H+7 Lebaran. Sedangkan, posko di jalur wisata akan dibentuk dari H-1 hingga H+4. “Sekitar 30 dokter yang akan bertugas di posko kesehatan tersebut. Mereka bekerja secara bergantian bersama dengan perawat,”ujar Nurhayati.
Dalam praktiknya,kendaraan dari Jakarta akan diberi ruang jalan lebih luas, karena volume kendaraan dari Jakarta lebih banyak dibandingkan arah sebaliknya. ”Contra flow akan diberlakukan mulai dari Pertigaan Jomin hingga Jembatan Gamon yang menjadi daerah perbatasan Kabupaten Karawang dengan Kabupaten Subang,” kata Kapolres Karawang AKBP Arman Achdiat, kemarin.
Untuk jalur sepeda motor saat memasuki Karawang akan diarahkan menuju jalur luar Karawang menuju Lamaran-Telagasari- Lemahabang Wadas hingga Krasak Cilamaya. Selepas dari Karasak dilakukan pembagian jalur menuju Cirebon.”Itu dilakukan bila arah Cilamaya- Blanakan terjadi penumpukan, maka kendaraan dari arah Karasak akan dialihkan ke Cikalong dan masuk jalur utama pantura,” jelasnya.
Polres berharap Pemkab Karawang mempercepat proses perbaikan jalur alternatif Lamaran-Telagasari-Lemahabang Wadas-Krasak–Cilamaya sebelum 10 Agustus.Hingga kini di jalur alternatif masih ditemukan kerusakan yang dapat mengganggu pemudik terutama pengendara motor.
Kepala Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Karawang Asikin berjanji menyelesaikan perbaikan jalan pada 10 Agustus.Anggaran perbaikan jalur tersebut sudah dialokasikan dari APBD Kabupaten Karawang dan APBN. Berdasarkan pemetaan Polres Cirebon Kabupaten, sedikitnya 11 titik macet di jalur mudik pantura Cirebon.
Kapolres Cirebon AKBP Hero Henrianto Bachtiar menyebutkan sejumlah titik macet itu antara lain sepanjangTegalgubug, Arjawinangun, Tegalkarang, Kanci, Gebang, Kedawung, Celancang, Weru, Plered,Losari,dan tol Pejagan. Biasanya kemacetan di sekitar pasar tumpah. “Seperti Pasar Tegalgubug di Kecamatan Arjawinangun, kemacetan panjang terjadi setiap Selasa dan Sabtu bertepatan dengan hari pasarnya,”katanya.
Untuk mengantisipasi kemacetan di Pasar Tegalgubug, pihaknya telah menyiapkan jalur alternatif dari Bunder- Gintung-Jenun lalu kembali ke pantura.Sedangkan kemacetan di titik Tegalkarang, Palimanan terjadi akibat pertemuan antara kendaraan yang masuk jalur tol dengan kendaraan dari pantura saat arus mudik maupun kendaraan yang keluar tol saat arus balik.
Titik rawan kemacetan juga terjadidi Losari sekitar perbatasan Jawa Barat-Jawa Tengah. “Kemudian, bila terjadi kepadatan di pintu keluar tol Kanci-Pejagan, kami akan berlakukan sistem buka-tutup. Jika pintu keluar Pejagan sudah padat,kendaraan akan diarahkan melalui Kanci dan Ciledug,”ujarnya.
Gubernur Jabar Ahmad Heryawan mengatakan, kemacetan arus mudik Lebaran di beberapa titik merupakan hal yang wajar asal tetap terus bergerak. Untuk itu, dibutuhkan kerja sama dan koordinasi seluruh instansi untuk memperlancar titik kemacetan di lokasi atau jalan yang dilintasi pemudik.“Saat ini,beberapa ruas jalan provinsi sudah siap dilalui,misalnya jalur Nagreg,”ujarnya.
Dinas Bina Marga dan Cipta Karya Kabupaten Majalengka memastikan jalur alternatif sepanjang 9 km dari Ujung Jaya, Kabupaten Sumedang menuju Babakan, Kecamatan Kertajati, Kabupaten Majalengka bisa dilalui pemudik. Hal tersebut untuk menghindari terjadinya penumpukan kendaraan ketika pemudik dari Sadang- Cirebon bertemu dengan pemudik dari arah Bandung menuju Cirebon.“Untuk mendukung itu, kami sudah lakukan perbaikan berupa hotmix,”kata Kepala BMCK Kabupaten Majalengka Agus Tamim.
Untuk ruas jalan Kadipaten- Sumberjaya yang menghubungkan Bandung-Cirebon,terdapat empat titik berpotensi rawan kemacetan. Keempat titik tersebut yakni industri garmen Dawuan; pasar tumpah Desa Ciborelang, Kecamatan Jatiwangi; industri rokok di Sumberjaya; dan pasar tumpah di Desa Panjalin,Kecamatan Sumberjaya.
Polres Kuningan akan menyiapkan tim urai yang terdiri dari 10 anggota Polantas untuk mengantisipasi kemacetan pada libur Lebaran di sejumlah kawasan objek wisata.“Kami tidak mengkhawatirkan arus lalu lintas saat musim mudik karena bukan jalur perlintasan seperti pantura.Yang menjadi perhatian kami adalah saat hari H dan selanjutnya banyak warga dari luar daerah yang datang ke Kuningan untuk berlibur hingga menimbulkan kemacetan,”kata Kasat Lantas Polres Kuningan AKP Iskandar Hartana.
Sejumlah titik padat di jalur Jabar Selatan via Kabupaten Ciamis mendapat perhatian khusus menjelang mudik.Terdapat tujuh titik padat di Ciamis yang akan mendapat penambahan personel.Kepala Bagian Operasional Polres Ciamis Kompol Sutisna menyebutkan tujuh titik padat atau pusat keramaian yaitu simpang empat Cihaurbeuti, simpang tiga Sindangkasih, Taman Raflesia Alun-Alun Ciamis, Pasar Manis atau kawasan Terminal Ciamis,Pasar Kawali,Pasar Banjarsari,dan kawasan wisata Pantai Pangandaran.
Pihaknya akan memberlakukan rekayasa jalur mudik di dua titik yaitu simpang tiga Sindangkasih yang biasanya dibuka untuk dua arah saat mudik akan diberlakukan satu arah.Adapun titik lain yaitu titik utama di kawasan Pantai Pangandaran.
Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung siap menugaskan puluhan dokter yang ditempatkan di 11 posko kesehatan yang tersebar dijalur mudik diwilayah Kabupaten Bandung.“Posko kesehatan itu diantaranya Nagreg, Cicalengka,Cikancung,dan Kecamatan Cileunyi,”kata Kepala Seksi Pelayanan Kesehatan Khusus Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Nurhayati,kemarin.
Dia menyebutkan, posko kesehatan itu akan beroperasi mulai H-7 hingga H+7 Lebaran. Sedangkan, posko di jalur wisata akan dibentuk dari H-1 hingga H+4. “Sekitar 30 dokter yang akan bertugas di posko kesehatan tersebut. Mereka bekerja secara bergantian bersama dengan perawat,”ujar Nurhayati.