Lampung - Menghadapi arus mudik, Polda Lampung menyiagakan 59 titik CCTV memantau pelaksanaan arus mudik 2012 yang tersebar di tiga wilayah yang paling padat dilalui para pemudik yakni Bandar lampung, Kota Metro, dan Lampung Selatan.
Menurut Kabid Humas Polda Lampung, AKBP. Sulistyaningsih menjelaskan untuk di Kota Bandarlampung dengan pengendali wilayah berada Polresta Bandar Lampung, CCTV terpasang di 4 titik Tugu Adipura Hypermart, Masjid Al Furqon, dan Chandra Supermaket Tanjung Karang. Untuk Regional Trafight Manajemen Centre (RTMC) di bawah kendali Ditlantas Polda, terdapat 5 titik pantau CCTV yakni Tugu Adipura, Bambu Kuning, Mall Chandra, Stasiun Kereta Api Tanjung Karang, serta Terminal Rajabasa. “Di Bakauheni ada dua titik satu di pintu masuk pelabuhan dan satunya di areal pelabuhan yang terbagi dalam 36 CCTV.
Adapun untuk wilayah Kota Metro ada empat yakni di tugu Pena, Bundaran 29 SD Tingkat 16 C Soetta, dan simpang kampus Metro Timur.
Sementara itu di lokasi Bandara Raden Inten II, Natar, Lampung Selatan CCTV terpasang di 9 titik yakni pintu masuk dan pintu keluar, ruang tunggu, ruang bagasi serta koridor depan.
Walaupun pemasangan CCTV ini dilakukan di beberapa wilayah namun secara keseluruhan dapat di pantau dari Polda Lampung.
Selain 59 titik CCTV, Polda juga bekerjasama dengan dinas dan satker lintas sektoral menyiagakan 77 pos berupa pos pengamanan maupun pos pelayanan tersebar seluruh wilayah kabupaten /Kota.
Untuk lokasi pos terbanyak berada di wilayah Lampung Selatan yang paling padat didatangi jumlah pemudik terutama di Pelabuhan Bakauheni, dengan jumlah 15 Pos, terdiri 13 pos pengamanan dan 2 pos pelayanan.
Kemudian Polresta Bandar Lampung menduduki posisi kedua yakni 12 Pos , 11 Pos Pangamanan, dan 1 Pos pelayanan.
Untuk Polres Tanggamus dan Polres Lampung Barat masing-masing 8 Pos. Polres Tanggamus 7 Pos Pengamanan dan 1 Pos pelayanan. Sedangkan Polres Lampung Barat tidak ada pos pelayanan.
Polres Lampung Utara, Lampung Tengah, Tulang Bawang dan Polres Lampung Utara, kata dia, masing-masing terdapat 6 pos baik Pos Pengamanan maupun Pos pelayanan.
Polres Metro tiga pos dan Polres Way Kanan 5 pos. Setiap pos ada petugas polisi yang melakukan pengaman, terbuka maupun tertutup
Pada setiap pos berada di jalan lintas tengah, jalan lintas timur, dan jalan lintas pantai timur Untuk Pos pelayanan terdapat satu ambulance, satu dokter dan dua paramedis yang disiagakan 24 jam Pos pelayanan dan Pos Pengamanan.
Operasi Ketupat 2012 digelar yakni 12 – 27 Agustus 2012.
Sedangkan untuk jumlah personel pengamanan operasi ketupat Polda mengerahakan 2.000 personel ditambah 994 personel gabungan yang berasal dari lintas sektoral.
Personel terbesar berasal dari Polda Lampung yang mencapai 403 orang dan Polresta Bandar Lampung sebanyak 300 orang. Personel dari polres-polres lainnya jumlah berkisar dari 125 hingga 200 orang per polres.
Untuk personel lintas sektor kata dia, dari TNI 210 anggota, Dinas Perhubungan 169 anggota, Dinas kesehatan 163 angggota Polisi Pamong Praja 158 anggota, 147 anggota Orari dan RAFI.
“Kami menghimbau kepada para pemudik agar selalu waspada saat dalam perjalanan. Terutama para pemudik yang akan melintasi jalur rawan sebaiknya dilakukan siang hari atau secara rombongan. Jika pemudik mengantuk bias beristirahat di pos-pos yang telah disediakan,” ujar Sulistiyaningsih.
Menurut Kabid Humas Polda Lampung, AKBP. Sulistyaningsih menjelaskan untuk di Kota Bandarlampung dengan pengendali wilayah berada Polresta Bandar Lampung, CCTV terpasang di 4 titik Tugu Adipura Hypermart, Masjid Al Furqon, dan Chandra Supermaket Tanjung Karang. Untuk Regional Trafight Manajemen Centre (RTMC) di bawah kendali Ditlantas Polda, terdapat 5 titik pantau CCTV yakni Tugu Adipura, Bambu Kuning, Mall Chandra, Stasiun Kereta Api Tanjung Karang, serta Terminal Rajabasa. “Di Bakauheni ada dua titik satu di pintu masuk pelabuhan dan satunya di areal pelabuhan yang terbagi dalam 36 CCTV.
Adapun untuk wilayah Kota Metro ada empat yakni di tugu Pena, Bundaran 29 SD Tingkat 16 C Soetta, dan simpang kampus Metro Timur.
Sementara itu di lokasi Bandara Raden Inten II, Natar, Lampung Selatan CCTV terpasang di 9 titik yakni pintu masuk dan pintu keluar, ruang tunggu, ruang bagasi serta koridor depan.
Walaupun pemasangan CCTV ini dilakukan di beberapa wilayah namun secara keseluruhan dapat di pantau dari Polda Lampung.
Selain 59 titik CCTV, Polda juga bekerjasama dengan dinas dan satker lintas sektoral menyiagakan 77 pos berupa pos pengamanan maupun pos pelayanan tersebar seluruh wilayah kabupaten /Kota.
Untuk lokasi pos terbanyak berada di wilayah Lampung Selatan yang paling padat didatangi jumlah pemudik terutama di Pelabuhan Bakauheni, dengan jumlah 15 Pos, terdiri 13 pos pengamanan dan 2 pos pelayanan.
Kemudian Polresta Bandar Lampung menduduki posisi kedua yakni 12 Pos , 11 Pos Pangamanan, dan 1 Pos pelayanan.
Untuk Polres Tanggamus dan Polres Lampung Barat masing-masing 8 Pos. Polres Tanggamus 7 Pos Pengamanan dan 1 Pos pelayanan. Sedangkan Polres Lampung Barat tidak ada pos pelayanan.
Polres Lampung Utara, Lampung Tengah, Tulang Bawang dan Polres Lampung Utara, kata dia, masing-masing terdapat 6 pos baik Pos Pengamanan maupun Pos pelayanan.
Polres Metro tiga pos dan Polres Way Kanan 5 pos. Setiap pos ada petugas polisi yang melakukan pengaman, terbuka maupun tertutup
Pada setiap pos berada di jalan lintas tengah, jalan lintas timur, dan jalan lintas pantai timur Untuk Pos pelayanan terdapat satu ambulance, satu dokter dan dua paramedis yang disiagakan 24 jam Pos pelayanan dan Pos Pengamanan.
Operasi Ketupat 2012 digelar yakni 12 – 27 Agustus 2012.
Sedangkan untuk jumlah personel pengamanan operasi ketupat Polda mengerahakan 2.000 personel ditambah 994 personel gabungan yang berasal dari lintas sektoral.
Personel terbesar berasal dari Polda Lampung yang mencapai 403 orang dan Polresta Bandar Lampung sebanyak 300 orang. Personel dari polres-polres lainnya jumlah berkisar dari 125 hingga 200 orang per polres.
Untuk personel lintas sektor kata dia, dari TNI 210 anggota, Dinas Perhubungan 169 anggota, Dinas kesehatan 163 angggota Polisi Pamong Praja 158 anggota, 147 anggota Orari dan RAFI.
“Kami menghimbau kepada para pemudik agar selalu waspada saat dalam perjalanan. Terutama para pemudik yang akan melintasi jalur rawan sebaiknya dilakukan siang hari atau secara rombongan. Jika pemudik mengantuk bias beristirahat di pos-pos yang telah disediakan,” ujar Sulistiyaningsih.
Sumber: