Dalam aksinya, pelaku sempat menyekap dan menodongkan senjata tajam kepada seluruh penghuni rumah sebelum akhirnya menggasak sejumlah barang berharga milik korban.
Antara lain, uang tunai Rp 40 juta, 2 kalung emas seberat 25 gram dan 15 gram, serta dua sepeda motor jenis Honda Revo dan Yamaha Mio Soul. Namun, dua sepeda motor itu dibuang pelaku di dekat persawahan setelah terhadang oleh petugas.
Kedua pelaku yang membawa sepeda motor itu kabur ke area sawah dan terpencar dengan kawanannya yang menumpang mobil sejenis Xenia/Avanza.
Seorang anggota Polsek Banyuputih sempat berusaha menembak kawanan penjahat. Sayang, pistol milik Briptu Andri tiba-tiba macet alias ket. Polisi ini pun melompat dan terjatuh setelah nyaris ditabrak mobil yang dikendarai pelaku.
Hingga kini upaya pengejaran masih terus dilakukan polisi. Terutama dengan menyisir dan mengepung arah kaburnya dua pelaku yang diyakini masih bersembunyi ke areal persawahan setempat.
"Informasinya mobil pelaku lari ke arah barat. Anggota masih ada di lapangan. Sampai sekarang masih melakukan pengejaran. Mudah-mudahan saja bisa tertangkap," kata Kasubbag Humas Polres Situbondo AKP Wahyudi.
Keterangan yang dihimpun, pelaku bercadar diperkirakan enam orang itu datang ke rumah Hariyanto mengendarai mobil jenis Xenia/Avanza sekitar pukul 01.30 WIB dini hari tadi. Saat menuju ke rumah korban, seorang tetangga Hariyanto bernama Sentot tiba-tiba keluar rumah untuk buang air.
Khawatir ketahuan, dua pelaku langsung menghampiri pria 33 tahun ini dan mengalungkan celuritnya. Sentot diseret dan ditinggal di sawah setelah mulutnya disumpal lakban serta kedua tangan dan kakinya diikat.
Setelah itu kawanan pelaku langsung menuju sasaran dengan menerobos masuk ke dalam rumah korban. Saat itu, Hariyanto yang sedang tidur di ruang depan langsung ditodong menggunakan celurit. Dalam keadaan tak berkutik, mulut korban dilakban serta kedua tangan dan kakinya diikat.
Tak hanya itu, bapak Hariyanto yakni Anwari (55) yang tidur di ruang belakang tak luput dari penodongan dan penyekapan. Anwari yang tak berdaya diseret ke ruang depan dikumpulkan dengan Hariyanto.
Sedangkan istri dan ibu Hariyanto, Hasanah (35) dan Maswiyah (53), juga tak berdaya setelah ditodong celurit di kamarnya. Saat itulah, kawanan pelaku mengobok-obok sejumlah lemari dan menggasak barang berharga milik korban.
Saat pelaku asyik beraksi, Maswiyah pamit ke seorang pelaku untuk buang air kecil ke belakang. Pelaku percaya hingga mengizinkan dan hanya mengantar Maswiyah ke belakang. Begitu ada kesempatan, Maswiyah lari ke permukiman dan meminta tolong warga. Di antara warga langsung menghubungi polisi.
"Saya dan bapak disekap. Saya tidak bisa melawan karena sudah dikalungi celurit. Dua kalung emas yang diambil itu, satu dipakai istri saya dan yang satunya di dalam lemari bersama uang Rp 40 juta," tukas Hariyanto.
Sayang, saat warga mendatangi rumah Hariyanto kawanan rampok sudah kabur. Polisi yang hendak mendatangi lokasi kejadian juga berpapasan dengan kawanan pelaku di jalan. Namun kawanan pelaku masih berhasil lolos.