JLNT Antasari Tak Urai Kemacetan, Putaran Bakal Ditutup

12:15

 

Meski Jalan Layang Non Tol (JLNT) Pangeran Antasari - Blok M sudah eksis, kemacetan di kawasan itu belum teratasi. Kasat Lantas Polrestro Jakarta Selatan Ajun Komisaris Besar Timin mengatakan banyaknya jalan-jalan permukiman warga yang mengarah langsung ke Jalan Raya Pangeran Antasari memicu tingkat kepadatan lalu lintas di jalan itu.

Oleh karena itu, pihaknya memberlakukan sistem buka tutup untuk mengurai kemacetan dan pengalihan arus lalu lintas. Dia mengakui, banyak putaran menjadi salah satu pemicu kemacetan.

"Kami sudah berkoordinasi dengan instansi terkait, Dinas Perhubungan dan Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta untu menutup secara permanen putaran di sejumlah ruas jalan di kawasan itu," ungkap Timin di Jakarta, Selasa (8/10/2013).

Dia menjelaskan, upaya itu tengah dalam kajian. Namun, dalam waktu dekat menutup putaran secara permanen harus dilakukan.

Sementara Suku Dinas Perhubungan Jakarta Selatan Arifin HM menyebutkan ada beberapa faktor penyebab kemacetan di beberapa titik Jalan Raya Pangeran Antasari. Salah satunya adalah luas ruas Jalan Raya Pangeran Antasari berkurang. Hal ini terjadi karena adanya JLNT.

"Sebelum ada JLNT, ruas Jalan Pangeran Antasari memiliki tiga jalur. Namun setelah ada JLNT, berubah menjadi dua jalur," ungkap Arifin kepada Warta Kota.

Hal lainnya, tambah Arifin, adalah jumlah kendaraan warga yang membludak dan tidak tertibnya para pengendara motor dan mobil.

"Kami sudah menempatkan beberapa petygas di tiap persimpangan sepanjang Jalan Raya Antasari. Mereka disiagakan di sejumlah titik pada pagi hari mulai pukul 06.30-07.00 dan sore hari pada pukul 17.00-19.00," jelas Arifin. Meski Jalan Layang Non Tol (JLNT) Pangeran Antasari - Blok M sudah eksis, kemacetan di kawasan itu belum teratasi. Kasat Lantas Polrestro Jakarta Selatan Ajun Komisaris Besar Timin mengatakan banyaknya jalan-jalan permukiman warga yang mengarah langsung ke Jalan Raya Pangeran Antasari memicu tingkat kepadatan lalu lintas di jalan itu.

Oleh karena itu, pihaknya memberlakukan sistem buka tutup untuk mengurai kemacetan dan pengalihan arus lalu lintas. Dia mengakui, banyak putaran menjadi salah satu pemicu kemacetan.

"Kami sudah berkoordinasi dengan instansi terkait, Dinas Perhubungan dan Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta untu menutup secara permanen putaran di sejumlah ruas jalan di kawasan itu," ungkap Timin di Jakarta, Selasa (8/10/2013).

Dia menjelaskan, upaya itu tengah dalam kajian. Namun, dalam waktu dekat menutup putaran secara permanen harus dilakukan.

Sementara Suku Dinas Perhubungan Jakarta Selatan Arifin HM menyebutkan ada beberapa faktor penyebab kemacetan di beberapa titik Jalan Raya Pangeran Antasari. Salah satunya adalah luas ruas Jalan Raya Pangeran Antasari berkurang. Hal ini terjadi karena adanya JLNT.

"Sebelum ada JLNT, ruas Jalan Pangeran Antasari memiliki tiga jalur. Namun setelah ada JLNT, berubah menjadi dua jalur," ungkap Arifin kepada Warta Kota.

Hal lainnya, tambah Arifin, adalah jumlah kendaraan warga yang membludak dan tidak tertibnya para pengendara motor dan mobil.

"Kami sudah menempatkan beberapa petygas di tiap persimpangan sepanjang Jalan Raya Antasari. Mereka disiagakan di sejumlah titik pada pagi hari mulai pukul 06.30-07.00 dan sore hari pada pukul 17.00-19.00," jelas Arifin.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »