Tulungagung – Belasan sopir truk memarkirkan
kendaraannya di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Podorejo,
Tulungagung, Minggu (10/11/2013). Mereka sengaja menggelar aksi
solidaritas terhadap teman-temannya yang mengalami gangguan mesin
gara-gara membeli solar di SPBU tersebut. Para sopir menduga, solar dari SPBU itu bercampur air sehingga membuat mesin truk sering mogok.
Menurut Samsudin, sopir truk, solar
bercampur air menyusahkan para sopir karena jika sudah mogok, berarti
harus menguras seluruh isi tangki. “Akibatnya, pengiriman muatan truk ke
luar kota jadi terganggung,” keluhnya.
Samsudin yakin, solar bercampur air itu berasal dari SPBU Podorejo, bukan SPBU lain. Kendati demikian, dia tidak menuduh SPBU Podorejo sengaja mencampur solar dengan air. Menurut dia, berbagai kemungkinan bisa terjadi, antara lain karena solar sudah tercampur air sejak dari tangki Pertamina.
Sementara, seorang karyawan SPBU bernama Yudi mengaku, solar
kiriman dari Pertamina memang tercampur air. Ia tidak tahu bagaimana
itu bisa terjadi. Namun, katanya, setiap kiriman 8.000 liter solar sering tercampur air sekitar 1.200 liter. “Saya tidak tahu kenapa bisa begitu,” ujarnya.
Lantaran aksi para sopir truk itu, SPU Podorejo langsung menguras tandon solarnya dan melaporkan ke Pertamina. Selain itu, SPBU Podorejo juga berniat menanggung biaya kerusakan kendaraan pembeli. “Kami akan berkoordinasi dengan Pertamina," ujarnya.
Terpisah,
Kapolres AKBP Whisnu Hermawan Februanto melalui Kapolsek Sumbergempol
AKP Tohir saat dihubungi mengaku akan menyelidiki asal usul air
tersebut. “Kami selidiki apakah dari Pertamina ataukah pihak lain,”
ujarnya.