Bogor – Keberadaan puluhan tiang listrik dari batang bambu
di Jl. Raya Sodong, Kecamatan Klapanunggal dikeluhkan warga. Kini,
kondisi penyangga kabel listrik dari bambu tersebut banyak yang rusak
sehingga bentangan kabel itu kendur. Warga khwatir sewaktu-waktu
penyangga itu roboh dan kabelnya mengenai pengendara.
Mereka sudah
berungkali mengadukan penyangga kabel listrik ke PLN Rayon Jonggol,
namun tak ada jawaban memuaskan. “Kami was-was saat melintasi jalan ini,
khwatir jika batang bambu itu roboh kabel listriknya melilit ke leher
pengendara motor,” ucap Subagio, warga Desa Bojong, Kecamatan
Klapaningal. Rabu (19/3).
Warga Desa Ligarmukti, Kecamatana
Klapanunggal juga mengeluhkan hal sama. “Bertahun-tahun bentangan kabel
listrik itu hanya disanggah pakai batang bambu. Khwatir kalau batang
bambu itu roboh disambar petir pasokan listrik bisa terganggu,” keluh
Angga, warga.
Warga mendesak PLN mengganti batang bambu ini dengan
tiang listrik seperti di kota-kota besar lainnya. “Jangan
mentang-mentang kami tinggal di pelosok desa, bentangan kabel cukup
disanggah batang bambu. Kami juga bayar retribusi langganan setiap
bulannya sama dengan di kota lainnya,” ujar Angga.
Menurutnya,
warga sudah berulangkali mengadukan masalah ini ke PLN, tapi tak ada
jawaban memuaskan. “Kami berulangkali laporkan soal ini, tapi sampai
kini tidak pernah ditanggapi oleh PLN,” tukasnya.
Keterangan
serupa dilontarkan Kades Bojong Sanan yang mengaku sudah mengajukan
surat permohonan kepada PLN agar penyangga kabel listrik diganti tiang
dari besi atau beton. “Jika tidak ada tanggapan warga akan mendemo
Kantor PLN Rayon Jonggol,” katanya.
Kepala PLN Rayon Jonggol,
Kusno mengaku, keberadaan tiang listrik dari batang bambu ini
mengkhwatirkan. “Sudah selayaknya diganti tiang dari besi, tapi warga
tak mau lahannya digunakan buat menanam tiang listrik,” tandasnya.
Sedangkan
kendurnya bentangan kabel tersebut disebabkan tarikan dari batang bambu
penyangga kabel yang tergerus arus Sungai Cibeet. “Miringnya beberapa
batang bambu sehingga kabelnya kendur lantaran ada tarikan kabel dari
bambu penyangga yang tergerus arus sungai,” jelasnya.