Tindak anarkistis itu dilakukan sekitar 2.000-an warga dari Kecamatan Talawi, pada Jum'at malam. Amuk massa dipicu persoalan yang sangat sepele, yakni penangkapan kendaraan seorang pelajar warga Kecamatan Talawi.
Wakil Kepala Polres Sawahlunto Kompol Faisal Anwar mengakui amuk massa berawal dari persoalan pelanggaran lalu lintas seorang pelajak SMK dari Talawi. Pelajar itu berkendara sepeda motor tanpa helm dan berboncengan tiga orang. Ketika hendak ditangkap personel Satlantas, si pelajar melarikan diri. Isu yang berkembang di masyarakat justru menjadi insiden pemukulan terhadap si pelajar. Dan itu memicu amuk massa.
Faisal mengaku belum bisa memastikan kapan pelayanan masyarakat di Satlantas, bisa kembali berjalan. Seluruh arsip, alat pencetak SIM, serta peralatan simulator hangus dibakas massa.