Meski tidak memakan korban jiwa, 7 orang mengalami luka berat, di antaranya sopir truk Fuso nopol E 8526 FD, Miskun (27) dan kernetnya, Maskun (35), sopir truk Fuso boks nopol L 8937 A, Karta (35), sopir bus pariwisata, Ronie Shahronie (43), dan Kartiwi(40) penumpang bus Kab. Ciamis.
Korban luka yang terparah, Miskun, Maskun, dan Karta. Ketiganya harus menjalani perawatan medis di RSUD Cicalengka.
Lakalantas yang telah ditangani Unit Laka Lantas Polres Bandung tersebut sempat memacetkan lalu lintas. Kemacetan dari arah Bandung menuju Garut-Tasikmalaya, mulai dari tempat kejadian hingga beberapa kilometer ke arah Parakanmuncang-Rancaekek. Sementara dari arah Garut-Tasikmalaya menuju Bandung, mulai dari lokasi kejadian hingga Jalan Raya Nagreg, Kp. Pamuncatan, Desa/Kec. Nagreg.
Pasalnya bus pariwisata menghalangi laju kendaraan dari arah Bandung menuju Tasikmalaya-Garut. Sementara truk Fuso boks menghalangi laju kendaraan dari arah Garut-Tasikmalaya menuju Bandung.
Peristiwa lakalantas tersebut berawal saat truk Fuso yang dikemudikan Miskun melaju dari arah Garut menuju Bandung. Saat berada di turunan Jalan Raya Karikil, truk melakukan pengereman mendadak karena menghindari sepeda motor yang ada di depannya.
"Saat melakukan pengereman mendadak, tiba-tiba dari belakang tertabrak truk Fuso. Mobil pun menghantam median jalan dan loncat ke lajur jalan berlawanan. Saat itu dari arah berlawanan datang bus pariwisata," kata Maskun di RSUD Cicalengka.
Penumpang bus pariwisata, Kartiwi menyebutkan, truk Fuso yang dikemudikan Miskun terlihat melayang melewati media jalan dan menghantam bagian depan bus. Ia mengatakan, bus tersebut berpenumpang 50 orang. Mereka sebagian besar siswa kelas VI SDN Mekarjaya Ciamis dan para orang tua siswa.
"Saya duduk di samping sopir melihat langsung truk melayang dari arah yang berlawanan dan menghantam bus yang ditumpangi saya," katanya.
Sumber : NTMC