MAKASSAR -- Kecelakaan maut terjadi di
tol Reformasi Seksi IV, di Jalan Perintis Kemerdekaan Km 6,8, antara taksi
berpelat DD-1794-OT dengan mobil Avanza DD-1329-IF, kemarin, sekitar pukul 08.00
Wita. "Dua pengemudi alias sopirnya meninggal di tempat," kata Kepala
Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Kota Besar Makassar Ajun Komisaris Besar M.
Hidayat.
Dua pengemudi yang tewas ialah pengemudi taksi
bernama Adi, 24 tahun, dan pengemudi mobil Avanza bernama Suradi, 34 tahun,
yang bekerja sebagai polisi hutan di Kabupaten Pangkep. Hidayat mengatakan
kecelakaan maut terjadi setelah taksi yang dikendarai Adi dari arah Mandai
lepas kontrol dan menyeberang ke jalur yang berlawanan. Seketika, dari arah
berlawanan, Suradi bersama dua penumpangnya tak bisa menghindar dan menabrak
taksi tersebut. "Taksi tersebut lepas kendali menyeberang pembatas atau
median jalan," kata Hidayat.
Kepala Unit Kecelakaan Lalu Lintas Polrestabes
Makassar Ajun Komisaris Alimuddin mengatakan bahwa pihaknya cukup lama
mengevakuasi korban dan kendaraan. Pasalnya, akibat tabrakan tersebut, kedua
korban yang meninggal di tempat sulit dievakuasi lantaran terjepit di dalam
mobil. "Sekitar dua jam baru semuanya rampung. Kondisi korban sangat itu
lukanya sangat parah. Mobilnya saja semua roda depannya sudah copot,"
ujarnya.
Saat itu, kata Alimuddin, Suradi tak sendiri,
melainkan bersama kerabatnya, yakni Hasniah dan Muhammad Jabir. Kedua penumpang
di mobil Avanza tersebut kini dirawat di Rumah Sakit Ibnu Sina. Betis kiri
Hasniah, menurut Alimuddin, patah, sedangkan Jabir hanya mengalami luka ringan.
"Adapun jenazah langsung dibawa ke Rumah Sakit Wahidin," kata
Alimuddin.
Dia mengatakan, mobil Adi bisa melintas ke
jalur seberang lantaran kehilangan kontrol tepat di median jalan yang hanya
dibatasi oleh tanaman. "Yang ditumbuhi tanaman itu tingginya hanya 20
sentimeter. Padahal median di tol itu setengah meter," katanya. Taksi
tersebut sebenarnya sempat menabrak sebagian dinding, tapi terempas ke jalur
seberang. Dia menuturkan, kecelakaan di tol sudah beberapa kali terjadi. Karena
itu, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pengawas tol terkait dengan hal
tersebut. "Juga pernah ada mobil yang terbalik," ujarnya.
Pada hari yang sama, menurut dia, juga terjadi
kecelakaan tunggal di batas Kota Makassar-Maros sekitar pukul 05.00 Wita.
Kejadiannya, menurut Alimuddin, setelah truk tangki aspal curah dengan muatan
20 ton menabrak tiang tengah gapura batas kota. "Pengakuan sopir, remnya
katanya tiba-tiba saja blong, jadi dia menghindar karena ada kendaraan di
depannya," dia menuturkan. Akibatnya, truk tersebut naik ke trotoar jalan
dan baru terhenti setelah menabrak gapura batas kota.
Meski
demikian, polisi tetap curiga ada unsur kelalaian, yakni sopir truk, yang
bernama Asrianto, 24 tahun, mengantuk. Selain Asrianto, di truk tersebut ada
rekannya bernama Kasi, 25 tahun. Mereka, menurut Alimuddin, hanya mengalami
luka ringan. Kondisi mobil tersebut rusak parah dan belum dilakukan evakuasi. Alasannya,
dikhawatirkan jika langsung dilakukan evakuasi, gapura tersebut malah roboh dan
melumpuhkan arus lalu lintas.
Sumber : NTMC