Jakarta-Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyatakan siap membangun flyover guna mengurai kepadatan. Upaya tersebut merupakan lanjutan atas rencana PT Kereta Api untuk menambah kapasitas dan jumlah perjalanan kereta Jabodetabek. Sebab, pintu perlintasan KA yang lebih sering ditutup mengakibatkan antrean kendaraan.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) DKI Jakarta, Ery Basworo, mengatakan tahun ini dua flyover yang akan dibangun yakni di kawasan Gunungsahari dan Manggadua, Jakarta Barat.
"PT KA menambah frekuensi dan pastinya persimpangan akan semakin banyak. Maka persimpangan tak sebidang juga diperbanyak," ujar Ery di Jakarta.
Pembangunan akan dimulai pertengahan tahun ini, dan diterget selesai pada 2013 atau paling lambat 2014. Pembangunan dengan anggaran sekitar Rp100 miliar untuk satu flyover ini masih dalam pembicaraan dan proses dengan Bappeda.
“Saat ini persimpangan di perlintasan kerata api telah dibangun tiga underpass yakni di Jalan Pramuka, Senen, dan Jalan Angkasa. Sementara untuk flyover, yaitu Kalibata, Angke, dan Bandengan,” lanjutnya.
Kepala Humas PT KA Daops I, Mateta Rizalulhaq, mengaku selama ini PT KA selalu bermasalah dalam pengaturan lalu lintas.
"Jika satu rangkaian delapan gerbong dan akan ditambahkan dua gerbong lagi, otomatis rangkaiannya semakin panjang," ujarnya.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) DKI Jakarta, Ery Basworo, mengatakan tahun ini dua flyover yang akan dibangun yakni di kawasan Gunungsahari dan Manggadua, Jakarta Barat.
"PT KA menambah frekuensi dan pastinya persimpangan akan semakin banyak. Maka persimpangan tak sebidang juga diperbanyak," ujar Ery di Jakarta.
Pembangunan akan dimulai pertengahan tahun ini, dan diterget selesai pada 2013 atau paling lambat 2014. Pembangunan dengan anggaran sekitar Rp100 miliar untuk satu flyover ini masih dalam pembicaraan dan proses dengan Bappeda.
“Saat ini persimpangan di perlintasan kerata api telah dibangun tiga underpass yakni di Jalan Pramuka, Senen, dan Jalan Angkasa. Sementara untuk flyover, yaitu Kalibata, Angke, dan Bandengan,” lanjutnya.
Kepala Humas PT KA Daops I, Mateta Rizalulhaq, mengaku selama ini PT KA selalu bermasalah dalam pengaturan lalu lintas.
"Jika satu rangkaian delapan gerbong dan akan ditambahkan dua gerbong lagi, otomatis rangkaiannya semakin panjang," ujarnya.
Share this
