Selasa, 26 Juni 2012
Tribun Medan/Irfan Azmi Silalahi
Satu
unit Bus Pembangunan Smesta No 139, bernomor Polisi BK 7098 DH menabrak
rumah warga di Jalan Ngumban Surbakti, Kelurahan Sempakata Kecamatan
Medan Selayang, Selasa (26/6/2012).
"Kami di rumah cuma tiga orang. Ketika mendengar suara gemuruh yang cukup kuat masing-masing dari kami mempunyai alibi berbeda. Saya bilang gempa, sementara kakak saya mengatakan ada ledakan gas di salah satu rumah tetangga," ujar Deby (17), keluarga dari pemilik rumah.
Ia mengatakan bersama dua saudaranya Elisa (22), dan Riri (30), berada di rumah No 3 yang berada pas di pinggir jalan besar. Sementara kedua orangtua tengah bepergian ke luar kota. "Bapak sudah kami telpon dan sebentar lagi datang," ujarnya.
Menurut Deby, mendengar suara gemuruh dan guncangan yang cukup kuat, mereka bertiga langsung keluar rumah. Saat membuka pintu, ketiganya tidak melihat tanda-tanda kerusakan pada rumahnya. Hanya terlihat pecahan bongkahan batu tembok-tembok dinding rumahnya.
"Mendengar ledakan yang cukup kuat sekali kami langsung keluar rumah. Tetapi saat membuka pintu kami melihat kondisi jalan sepi. Namun di lantai halaman sudah banyak berserakan batu-batu. Barulah saat melihat sebelah kiri kami terkejut melihat bus sudah masuk ke halaman rumah dan menghancurkan tembok pagar," ujarnya.