Suwarto(60), Kaur Pembangunan Desa Turus menyatakan, pagi hari itu sekitar pukul 08.00 ia mendengar suara keras seperti suara pohon besar yang rubuh ditebang. Karena merasa tidak ada warga yang menebang pohon sepagi itu, Suwarto mencoba mencari sumber suara.
"Saya berlari ke sumber suara. Waktu sampai di tempat kejadian, mobil sudah remuk dan para korban bergelimpangan," tutur Suwarto.
Tanpa membuang waktu Suwarto segera menuruni jurang sedalam sekitar 25 meter dan menolong para korban. Menurutnya, ia tidak sebersitpun merasa ngeri melihat luka-luka yang diderita para korban. Di benaknya waktu itu hanya terpikir bagaimana bisa membawa para korban secepat mungkin ke rumah sakit.
"Saya hanya merasa kasihan, melas sekali melihat keadaan korban," tegas Suwarto.
Sementara itu Kepala Desa Turus, Rohani menuturkan, para korban merupakan rombongan warga RT 2 dan 3 RW 3 dukuh Karangturi yang sedang berangkat menuju ke tempat pendataan e-ktp. Rencananya mereka akan mengikuti pendataan di kecamatan Kemiri. Mereka berangkat dari Balai Desa Turus sekitar pukul 08.00. Ketika baru beberapa meter berjalan mereka mengalami musibah.
"Sepertinya kondisi mobil tidak begitu sehat, selain itu sopir juga baru beberapa bulan belajar menyupir," jelas Rohani.
Pendapat Rohani dikuatkan oleh Sekretaris Desa Turus Purnomo, menurutnya rombongan warga tersebut bukanlah rombongan resmi e-ktp yang ditunjuk pemerintah desa. Hal itu karena kondisi mobil milik Hadi Nahrowi tersebut dalam kondisi yang kurang baik untuk mengangkut orang banyak.
"Mobil yang ditunjuk pemerintah desa hanya satu. Karena itu, rombongan yang mendapat musibah ini merupakan rombongan atas inisiatif pribadi warga," jelas Purnomo.
Purnomo melanjutkan, warga sebenarnya belum akan didata e-ktp. Selama ini alat pendataan di Kemiri baru satu unit. Namun setelah adanya penambahan, kecamatan menawarkan jatah pendataan yang disanggupi oleh warga desa Turus. Mulai Kamis (7/6) warga bergantian didata di kecamatan.
Pada Senin pagi, beberapa warga berinisiatif berangkat sendiri untuk mengikuti pendataan. Tujuhbelas warga Karangturi menggunakan mobil yang disupiri oleh Hadi Nahrowi untuk berangkat ke kecamatan Kemiri. Mobil meluncur menuju ke kecamatan sekitar pukul 08.00.
Ketika melintasi turunan tajam yang tidak jauh dari titik pemberangkatan, Nahrowi tidak bisa mengendalikan mobil yang melaju kencang di turunan. Di ujung turunan mobil menghantam sebatang pohon mahoni kecil, menerobos rerumpunan bambu, lalu "terbang" meluncur ke jurang, dan baru berhenti setelah menyangkut di beberapa pohon jati yang tidak terlalu besar.
Kecelakaan ini mengakibatkan delapan orang tewas di tempat kejadian, sementara satu korban meninggal ketika dibawa ke rumah sakit. Korban meninggal dunia adalah Tuwarno (63), Sudarminah (63), Turiman (47), Besar (70), Disem (70), Yatinah (70), Sukamin (50), Barsih (45) yang meninggal dalam perjalanan dan Sumarmi (50) yang meninggal di rumah sakit sekitar pukul 16.00. Sementara itu delapan korban lainnya saat ini dalam penanganan RSUD.
Supir mobil Hadi Nahrowi ketika ditemui Tribun Jogja di RSUD Saras Husada menuturkan, ketika mobil yang disupirinya melaju menuruni turunan, ia menggunakan gigi dua. Setelah mobil dirasa melaju semakin kencang ia berusaha mengurangi kecepatan dan mengerem, namun rem rupanya blong. Karena gugup ia tidak berhasil membanting setir ke kanan yang merupakan pekarangan warga, namun malah melaju mengarah ke jurang.(toa)
Story Highlight:
1. Warga RT 2 dan 3 Rw 3 Dukuh Karangturi, Desa Turus, Kec Kemiri, Purworejo atas inisiatif sendiri berangkat ke pendataan e-ktp, Senin (11/6). mereka berkumpul sekitar pukul 08.00 di balai desa Turus.
2. Ketika mobil melaju belum jauh dari tempat pemberangkatan, mobil kehilangan kendali.
3, Supir mobil Hadi Nahrowi berusaha mengerem, namun rem blong.
4. Mbil menghantam sebatang pohon mahoni kecil, meluncur ke jurang.
Korban Meninggal dunia:
1. Tuwarno (63)
2. Sudarminah (63)
3. Turiman (47)
4. Besar (70)
5. Disem (70)
6. Yatinah (70)
7. Sukamin (50)
8. Barsih (45)
9. Sumarmi (50)
Korban selamat:
1.Hadiwiyono (39)
2. Winsiati (37)
3.Ririn Oktaviana (1)
4. Hadi Nahrowi (49)
5. Misiyati (40)
6. Jumaisah (45)
7. Dwi Astuti (23)
8. Roisah (65)
Sumber : Trinunnews
