![]() |
| Illustration |
Ketua Panitia Pelaksana SNMPTN Panlok 41 Unsoed Purwokerto Satrio Widi Purbojo mengatakan, peserta atas nama Imani Tungga Dewi mengalami luka-luka akibat tabrak lari pada Senin (11/6) sehingga harus mendapat perawatan di rumah sakit.
"Kami telah berkoordinasi dengan RS Wijayakusuma agar yang bersangkutan dapat mengerjakan soal ujian tertulis di rumah sakit," katanya.
Menurut dia, pihak rumah sakit memberikan izin sehingga Panlok 41 mengirim seorang pengawas untuk mengawasi pelaksanaan ujian bagi Imani Tungga Dewi yang memilih kelompok Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).
Saat ditemui di RS Wijayakusuma, ayahanda Imani, Yuniharto mengatakan, anaknya mengalami tabrak lari pada Senin (11/6) pagi ketika hendak melihat lokasi ujian di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kesatrian Purwokerto.
"Sekitar pukul 08.30 WIB, anak saya berpamitan untuk melihat lokasi ujian di SMK Kesatrian Purwokerto. Namun sekitar pukul 10.15 WIB, saya menerima telepon jika Imani masuk rumah sakit akibat tabrak lari di depan Optik Sambas Jalan HR Bunyamin, Purwokerto," kata dia yang berasal dari Purbalingga.
Ia mengatakan, orang yang menolong anaknya sempat mencatat pelat nomor kendaraan yang digunakan penabrak, yakni R-6818-S.
Oleh karena itu, Yuniharto segera melapor kejadian yang dialaminya kepada Panlok 41 Unsoed.
"Panlok sangat kooperatif dan langsung berkoordinasi dengan rumah sakit sehingga anak saya tetap dapat ikut ujian," katanya.
Seperti diketahui, pelaksaan ujian SNMPTN di Panlok 41 Unsoed diikuti 9.934 peserta yang terbagi dalam kelompok Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) sebanyak 3.965 orang, kelompok Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) sebanyak 4.001 orang, dan kelompok Ilmu Pengetahuan Campuran (IPC) sebanyak 1.968 orang.
