
(Brebes) – Hujan yang terus mengguyur, mengakibatkan kondisi jalan di
jalur pantura Kabupaten Brebes, Kota dan Kabupaten Tegal hingga
Pekalongan, Jawa Tengah, mengalami kerusakan yang semakin parah. Selain
menghambat laju kendaraan, juga kerap terjadi kecelakaan lalulintas.
Pantauan PanturaNews, Kamis 03 Pebruari 2011 sore, menyebutkan di
jalur pantura Kabupaten Tegal, kerusakan terparah terdapat di Dampyak,
Kecamatan Kramat hingga Suradadi, Kecamatan Suradadi. Selain jalan
bergelombang di jalur tersebut, terutama dari arah barat selepas
perbatasan Kota Tegal, lubang yang terdapat di tengah maupun tepi jalan
ada yang mencapat kedalaman 15 centimeter.
Kerusakan jalan di jalur pantura wilayah Kabupaten Brebes hampir
merata mulai dari Losari perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Barat, hingga
di ruas jalan Desa Kaligangsa, perbatasan Kabupaten Brebes dan Kota
Tegal.
Umumnya kerusakan berupa lubang dengan diameter bervariasi antara 10
hingga 30 centimeter, aspal mengelupas serta badan jalan bergelombang.
Kerusakan terparah terdapat di ruas jalan Desa
Banjaranyar, Kecamatan Brebes.
Di tempat ini, selain terdapat jalan bergelombang, juga ada lubang
berdiameter hingga 50 centimeter, sehingga petugas kepolisian resort
(Polres) Brebes, terpaksa harus memasang barikade yang memakan badan
jalan hingga 2 meter.
Akibat pemasangan brikade ini, arus kendaraan yang melintas dari arah
barat (Jakarta), tersendat karena harus hati-hati menghindari lubang.
Kesemrawutan arus lalu lintas diperparah dengan pengendara sepeda motor
yang saling berebut hendak mendahului.
Menurut kepala unit penyelidikan dan rekayaya (Kanit Dikyasa)
Satlantas Polres Brebes, Ajun Inspektur Polisi Satu (Aiptu) Suwarno saat
ditemui di lapangan, sudah mengirimkan
surat pemberitahuan perihal kerusakan jalan di wilayah kerjanya ke Bina
Marga Jawa Tengah. Pihaknya meminta jalan yang rusak untuk segera
diperbaiki, namun sejauh ini belum ada realisasinya.
“Kami dari pihak kepolisian lalu lintas sudah berkali kali lewat
telephone dan surat, memberi tahu kondisi jalan dan meminta perbaikan
kepada Bina Marga, namun sampai sekarang tidak ada tindak lanjutnya,”
tutur Suwarno.