BARABAI - Para pedagang kue apam protes antrean truk dan mobil pembeli bahan bakar minyak, yang setiap hari menutupi tepi jalan tempat mereka berjualan di Pasar Hanyar Barabai, Hulu Sungai Tengah.
Pedagang mengaku, setiap hari jalan tertutup, hingga membuat pembeli yang mampi membeli kue khas Barabai itu makin berkurang.
“Bagaimana mereka mau mampir, kalau jalan dikuasai pengantre BBM,”kata Jubaidah, warga Mualimin, yang berjualan apam selama 20 tahun lebih, saat dengar pendapat dengan komisi I dan Komisi III DPRD HST dengan Dinas Pasar, Perdagangan, Koperasi dan UMKM, perwakilan Polres HST serta pengelola SPBU Keramat, Senin (25/6/2012)
Jubaidah menjelaskan, sebelum jalan terhalang antrean mobil pengantre BBM, banyak sopir angkutan dan mobil pribadi yang hendak ke Banjarmasin mampir membeli apam. “Sekarang jauh berkurang. Bahkan pernah kue saya hanya laku satu bungkus,”jelas Jubaidah.
Para pedagang mengaku, pendapatan mereka sejak akses jalan tertutup pendapatan mereka menurun drastis. Kami berharap pemkab dan DPRD peduli dengan apa yang kami alami. Apalagi, apam kan kuliner unggulan Barabai yang sering dibanggakan pemerintah saat promosi daerah. Jangan sampai usaha kami tutup,”kata pedagang lainnya, Juliana.
Dalam pertemuan itu disepakati, SPBU hanya boleh melayani pelangsir yang mengantre mulai pukul 17.00 Wita sampai pukul 22.00 Wita. “Ujicoba pengatauran jam mengantre ini kita lakukan selama sebulan, sejak Rabu 27 Juni 2012,” kata Naseruni, wakil ketua DPRD HST yang memipin pertemuan.
sumber : tribunnews
Share this
