Terminal Bus Pulogebang Sentra Timur, yang telah di soft launching oleh Gubernur DKI Jakarta DR Ing H Fauzi Bowo, Sabtu (23/6/2012) lalu, ternyata belum beroperasi sama sekali.
Hal ini membuat sejumlah warga kecewa. Beberapa warga bahkan sudah mendatangi Terminal Pulogebang karena mengira bus Transjakarta serta tiga angkutan kota penunjang sudah dioperasikan dari sana. “Ternyata gak ada busway sama sekali dari terminal itu. Tiga angkot yang katanya sudah sampai sana, juga tigak ada. Katanya sudah dioperasikan hari Sabtu lalu, kok ini belum ada yang nongol satupun bis,” kata Pongki (35), warga Jalan Komarudin, Pulogebang, Jakarta Timur, saat ditemui Licom di luar Terminal Pulogebang, Senin (25/6/2012).
Kekecewaan itu sama serupa yang di alami Ika(32) warga Palad, Ujungmenteng, Cakung. Ika mengaku naik angkutan kota KWK T 22 (Pulogebang-Palad-Pulogadung) katanya sudah beroperasi masuk ke dalam terminal. Tetapi ternyata, tidak ada angkutan kota yang diperbolehkan masuk ke dalam Terminal Pulogebang karena alasan belum rampung 100 persen.
“Rencananya dari terminal Pulogebang mau naik busway ke kampung melayu. Tapi ternyata tidak ada bus dari sana. Ini berita di media yang salah, atau pemerintah yang bohong,” ungkapnya dengan kecewa. Ika akhirnya harus naik bus Transjakarta tetap dari depan Kantor Walikota Jakarta Timur.
Seperti diberitakan sebelumnya, Terminal Bus Pulogebang Sentra Timur di soft launching Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo, Sabtu (24/6) lalu. Dalam soft launching itu Halte Bus Transjakarta Terminal Pulogebang merupakan halte awal atau akhir dari rute bus Transjakarta Koridor XI(Kampungmelayu-Pulogebang) yang dioperasikan. Ini berarti bus Transjakarta Koridor XI tipe single sudah beroperasi sampai di Terminal Pulogebang (sebelumnya sampai Halte Walikota Jakarta Timur).
Selain itu beberapa angkutan kota juga sudah diperbolehkan beroperasi masuk ke dalam terminal yang dibangun di atas lahan 9,08 hektar itu diantaranya KWK T 22 jurusan Terminal Pulogebang-Terminal Pulogadung (via Palad), KWK T 25 jurusan Terminal Pulogebang-Terminal Rawamangun dan KWK T 29 jurusan Terminal Pulogebang-Terminal Pulogadung (via Komarudin).
Pantauan LIcom Senin (25/6) sore, bus Transjakarta Koridor XI baik tipe single dan gandeng seperti sebelumnya hanya sampai di Shelter atau Halte Bus Transjakarta di depan Kantor Walikota Jakarta Timur.
Andi, salah seorang petugas halte mengatakan terminal Pulogebang memang belum siap untuk dioperasikannya bus Transjakarta. Menurutnya tidak ada satu pun bus Transjakarta yang melintas ke dalam terminal itu usai soft launching digelar Sabtu lalu.
“Busway hanya masuk ke sana pada saat soft launching itu saja. Setelah itu tidak ada lagi,” katanya.
Ia mengaku tak mengetahui kapan terminal tersebut mulai dapat dilintasi oleh bus TransJakarta.
Sopir angkot KWK T 25 (Terminal Pulogebang-Rawamangun), Edward, mengaku sudah mendapatkan informasi bahwa angkot trayeknya sudah dapat masuk ke terminal. “Tapi belum sekarang katanya,” kata Edward.
Menurut Edward, karenanya seperti biasa angkotnya ngetem di sekitar Stasiun KA Cakung dan bukan di Terminal Pulogebang. “Jadi nggak benar kalau angkot kita sudah masuk terminal,” kata Edward.
Rachmat, petugas keamanan proyek Terminal Pulogebang mengatakan memang tidak ada operasional kendaraan apapun di terminal yang soft launching Sabtu lalu. “Sama sekali nggak ada kendaraan ke dalam terminal termasuk busway,” katanya.
Saat ditanya mengenai mulai beroperasinya busway dan tiga angkot pendukung ke dalam terminal tersebut, sejak soft launching Sabtu lalu, Rachmat mengakui tidak mengetahuinya. “Saya nggak tahu soal itu,” kata Rachmat.
Menurut Rachmat, sampai saat ini proses pengerjaan terminal masih berlangsung dan operasional terminal baru dapat dilakukan setelah pengerjaan rampung 100 persen. “Informasi yang saya dapat, terminal beroperasi kalau semuanya sudah rampung. Bukan saat soft launching itu,” kata Rachmat.
Sementara itu, Plh Suku Dinas Perhubungan Jakarta Timur, Priyanto, mengakui usai soft launching terminal, Sabtu lalu, bus Transjakarta dan tiga angkot yang direncanakan beroperasi dari dalam terminal dibatalkan.
Pasalnya sesuai kontrak, terminal tersebut baru rampang pada bulan Oktober 2012 dan saat itulah baru bisa dioperasikan. Selain itu pengoperasian bus Transjakarta dan tiga trayek angkot sebelum Oktober masih dalam kajian Dinas Perhubungan DKI Jakarta. “Kalau yang kemarin itu memang dioperasikan. Tapi untuk operasional selanjutnya masih dalam kajian kembali,” kata Prijanto.
sumber : Lensaindonesia