Rawan Kecelakaan Jelang Berbuka Puasa, Polisi Siaga di Pasar Tumpah

14:12

Jakarta - Tidak hanya melakukan sweeping terhadap lokasi hiburan malam, untuk mengantisipasi tindak kejahatan saat Ramadan, Polda Metro Jaya akan mengelar Operasi Ketupat 2012. Sebanyak 8 ribu personil akan disebar di wilayah hokum DKI Jakarta dan sekitarnya. Hal ini dikemukakan kepala biro Operasi Polda Metro Jaya, Kombes Polisi Agung Budi Maryoto, kemarin (20/7).

 Kombes Agung Budi Maryoto mengemukakan, antisipasi tindak kejahatan di bulan suci Ramadan memang beragam, dari tindak kejahatan jalan seperti balapan liar, lokasi-lokasi rawan kriminlitas seperti rumsong, lokasi perbelanjaan, pasar tumpah, serta rawan kemacetan yang belakangan ini mengular disejumlah ruas jalanan di ibukota dan daerah penyangga Jakarta. ’’Operasi ini mulai kami berlakukan sejak 10-26 Agustus,’’ kata Agung.

Tidak hanya kepolisian, dalam meningkatkan pengamanan di bulan suci Ramadan ini, kepolisian telah berkoordinasi dengan sejumlah petugas dari Dinas Perhubungan, TNI, Jasa Marga dan sejumlah instansi lainya. Pasalnya, pengamanan ini menyangkut semua instansi tersebut. Tidak mungkin kepolisian bergerak seorang diri. "Dalam pengamanan ini tidak hanya kepolisian yang terlibat, tetapi dibantu juga oleh beberapa pihak terkait, seperti dinas perhubungan, Satpol PP Damkar, Jasa Marga dan TNI," kata Agung yang sebelumnya telah membahas protap pengamanan bersama instansi tersebut.

Lebih lanjut dijelaskan dia, beberapa bantuan personil yang terlibat dalam pengamanan tersebut diantaranya 300 personil dari satuan polisi pamong praja, 300 personil dari Dinas Perhubungan, 30 personil dari Pemadam Kebakaran, 25 personil dari bidokes, 100 personil dari Jasa Marga, dan 90 personil dari POM TNI. "Jumlah pasukan ini, akan bertambah seiring dengan kebutuhan pengamanan di lapangan," tegasnya.

Tentunya dengan adanya kerjasama tersebut, pemetaan daerah rawan kemacetan yang menyebar di wilayah hukum polda Metro Jaya telah dilakukan. Bahkan 126 pos akan berdiri di lokasi-lokasi tersebut. Masing-masing pos akan di jaga 14 petugas gabungan atau lebih disesuaikan dengan kondisi dilapangan. "126 pos ini akan dibangun di ruas jalan yang rawan kemacetan dan akan beraktivitas selama 24 jam nonstop. Ibaratnya orang susah akan kita jaga, orang senangpun akan kami jaga," paparnya.

Sementara itu Direktur Lalu lintas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Dwi Sigit Nurmantyas menambahkan kemacaten di sejumlah ruas jalan di Ibukota Jakarta belakangan ini memang menyebar di beberapa lokasi di DKI Jakarta. Dan diprediksi kemacetan akan bertambah seiring dengan dimulainya bulan suci Ramadan." "Memang hampir semua macet belakangan ini, dan akan bertambah macet saat awal bulan puasa tangan, " katanya.

Ini lanjut dia di sebabkan, lantaran banyak penguna kendaraan roda empat atau roda dua yang berusaha untuk pulang lebih awal atau berbuka bersama keluarga. "Mau tidak mau kami akan turunkan personil lebih banyak untuk mengatur lalu lintas," katanya.

Lantas apakah ada sistem buka tutup untuk mengantisipasi kemacetan tersebut. Dwi Sigit menambahkan sampai saat ini belum ada rencana kearah sana. Hanya saja pembagian tugas personil dilapangan akan diubah seiring dengan kondisi dilapangan. "Kami akan perioritaskan penjagaan disejumlah ruas jalan yang macet, seperti jam pulang kantor, serta beberapa simpul kemacetan baru," paparnya.

Di antaranya, lanjut Dwi Sigit beberapa lokasi pasar tumpah yang tersebar di beberapa lokasi di Jakarta dan sekitarnya. "Petugas akan datang lebih awal agar para pedagang tidak memalan bahu jalan," tegasnya.

Sumber: Indopos

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »