Saat ini tengah dijajaki kerjasama bussines to bussines (B2B), antara perusahaan‑perusahaan batu bara dengan PT Wira Karya Sakti (WKS), untuk membuat jalan yang melintas di atas lahan perusahaan tersebut.
Perusahaan batu bara di sana, PT Globalindo, tengah mengajukan izin pinjam pakai ke Menteri Kehutanan untuk penggunaan lahan sebagai jalan angkutan. Apabila diizinkan, jalur sepanjang 17 kilometer, yang melintas di area produksi PT WKS bisa digunakan untuk angkutan khusus batu bara.
"Ini sedang ajukan izin pinjam pakai ke Menhut, oleh PT Globalindo. Itu yang jalur dari Tebo sampai pelabuhan (Tungkal; red)," ujar Havis Husaini, Asisten II Setda Provinsi Jambi.
Izin pinjam pakai tersebut harus melalui menteri, karena jalur yang akan dilintasi merupakan lokasi hutan produksi di dua kabupaten Tanjabtim‑Tanjabbar. Dan jalurnya Tebo, Lubuk Kambing, Pelabuhan Tungkal Ulu Tanjabar. "Maka dari itu, perlu ada izin menteri. Tinggal tunggu izin menteri, apakah bisa atau tidak," lanjutnya.
Kabid Sarana Prasarana Fisik dan Kerjasama Bappeda Provinsi Jambi Donny Iskandar, mengatakan kerjasama bussines to bussines, antar perusahaan seperti itu memang memungkinkan dilakukan. Namun, harus melalui regulasi yang jelas, karena terkait aturan, terutama tentang kehutanan.
Kadis Pekerjaan Umum Provinsi Jambi Ivan Wirata, pun mengungkapkan senada. "Bisa saja kalau kerjasama antar-perusahaan. Pemerintah bisa sebagai fasilitator atau sebatas teknis," katanya.
Pembangunan jalan khusus tersebut, dijelaskan Donny, secara regulasi diperbolehkan apabila di wilayah hutan produksi. Selama tidak berada di wilayah taman nasional, jalan boleh dibangun. Namun, tidak diperbolehkan ketika berada di kawasan taman nasional, seperti yang berada di dekatnya, TN Bukit Tiga puluh.
"Deliniasi (garis batas) itu sebagai pembatas. Selama di luar wilayah taman nasional, tak apa‑apa," katanya.
Memang akan muncul beberapa ancaman, seperti munculnya pembalakan liar karena ada area terbuka di dekat daerah penyangga TN. Selain itu ada kekhawatiran juga tentang kerusakan jalur lintas satwa, seperti harimau, gajah.
Donny mengatakan antisipasi pembalakan oleh masyarakat sekitar bisa dilakukan dengan memperbaiki kondisi ekonomi masyarakat sekitar. Sedangkan untuk satwa, dirinya tidak banyak berkomentar.