“Jika ruas tol Kebon Jeruk-Ulujami sepanjang 7,67 km ini bisa diselesaikan dengan cepat maka kepadatan lalu lintas di tengah kota Jakarta bisa dipecah sehingga bebannya akan berkurang,” kata Direktur Teknik PT Marga Lingkar Jakarta (MLJ) pengelola jalan tol tersebut Agus Achmadi didampingi Ketua tim Pembebsan Tanah (TPT) Ditjen Bina Marga Kemen PU Ambardi Effendy, kemarin.
Namun pengurangan beban lalu lintas di tengah kota tersebut belum bisa dilakukan mengingat ada tiga masalah pembebasan lahan sampai sekarang masih belum terselesaikan. Yang pertama adalah lahan seluas 0,72 ha yang dimiliki oleh 18 warga Meruya Utara, Jakarta Barat dan merupakan bagian dari paket-1 proyek itu.
Di lokasi ini pemilik lahan minta kenaikan harga dari taksiran tim penilai. Pihak tim penilai tanah menaksir harga tanah Rp1,6-2 juta per meter, sedangkan warga mintanya hingga Rp3 juta per meter.
“Harga tanah waktu itu dinilai pada 2010 sehingga jika pembayaran dilakukan tahun ini warga minta ada penyesuaian harga,” katanya.
Ia meminta kepada tim pepebasan tanah (TPT) persoalan itu sebaiknya tidak diselesaikan dengan cara konsinyasi karena hal itu bisa menimbulkan persoalan di belakang hari karena masih ada hak perdata warga atas tanah itu.
Kendala kedua mengenai adanya lahan sengketa seluas 0,59 ha antara Dinas Pertanian Provinsi DKI Jakarta dengan warga bernama Ny. Djumiah. Tanah itu tercatat aset Pemda DKI, tetapi ada warga yang mengakuinya dengan status girik.
Sedangkan kendala ketiga adanya lahan seluas 2,28 ha milik 130 orang di Petukangan Jaksel. Twerhadap lahan ini pada 20 Februari 2012, PT TUN telah menerbitkan putusan banding yang menguatkan putusan PTUN dengan memenangkan gugatan warga yakni mencabut SK Gubernur tentang besarnya nilai UGR Tanah dan Bangunan No. 1907/2010 tanggal 04 November 2010,” katanya.
Tol JORR W2 Utara sendiri menghubungkan Tol JORR W1 Kembangan Jakarta Barat-Priok Jakarta Utara sehingga diharapkan mobilitas warga Jakarta akan lebih lancar. PT MLJ sahamnya dimiliki 65% oleh PT Jasa Marga Tbk dan 35% oleh PT Jakarta Marga Jaya, anak usaha PT Jakarta Propertindo (BUMD DKI Jakarta).