Kepala Terminal Baranangsiang, Empar Suparman, mengatakan, sejak amblasnya rel kereta dan dibatalkannya 98 perjalanan kereta dari Stasiun Bogor dan Cilebut, banyak penumpang kereta yang beralih menggunakan angkutan umum dari terminal Baranangsiang.
Bahkan, selama ada keputusan Stasiun Bogor ditutup sementara, peningkatan penumpang di terminal itu sudah mencapai 200 persen.
"Biasanya, jumlah
penumpang di terminal Baranangsiang hanya 2.000 setiap hari, sudah dua
hari ini lebih dari 5.000 penumpang," katanya.
Guna mengatasi terjadinya
lonjakan penumpang di Terminal Baranangsiang. Pihaknya, telah
menyediakan 200 bus cadangan. "Tapi sampai saat ini, tidak semua bus
cadangan dipergunakan karena bus di terminal dapat menampung seluruh
penumpang," katanya.