Ia berharap, agar pelayanan bus Transjakarta tetap normal, setiap masyarakat yang menggelar aksi demo diminta tidak menutup jalan, terutama di koridor busway. Sebab, ini semua demi kepentingan masyarakat lainnya agar tidak ada yang dikorbankan. "Masyarakat lapisan menengah ke bawah, terutama pengguna bus Transjakarta itu tak tahu apa-apa," ucapnya.
Menurutnya, setiap ada aksi demo besar-besaran, bus Transjakarta selalu menjadi korban, terutama yang berada di koridor I (Blok M-Kota) dan koridor II (Pulogadung-Harmoni) yang kerap diblokir massa. Di koridor I, titik konsentrasi massa pendemo biasanya terjadi di Jl MH Thamrin, Jl Medan Merdeka Utara, Jl Medan Merdeka Barat dan Jl Sudirman. Sedangkan koridor II, selalu terjadi di kawasan Monas.
"Bahkan dalam dua hari terakhir kemarin, saat terjadi aksi demo besar-besaran, koridor I tidak operasi. Sedangkan koridor II dioperasikan tapi rutenya tidak seperti semula karena dialihkan. Kalau tadinya ke kawasan Monas maka saat demo dibelokkan ke Jl Juanda, Pejambon dan masuk ke rute eksisting," jelasnya.
