Tingginya angka kecelakaan lalu lintas membuat Korps
Lalu Lintas (Korlantas) Polri terus mensosialisasikan slogan Jadilah Pelopor Keselamatan Lalu
Lintas dan Budayakan keselamatan sebagai Kebutuhan di seluruh Indonesia,
termasuk menggelar berbagai acara guna meningkatkan kesadaran berlalu lintas di
masyarakat. Ini juga dilakukan oleh
Direktorat Lalu Lintas di seluruh propinsi Indonesia. Salah satunya adalah yang
dilakukan Ditlantas Riau. Mereka membangun kompleks Riau Safety Driving Center
(RSDC).
Kompleks ini
dilengkapi berbagai fasilitas berkaitan dengan lalu lintas, Dari edukasi,
pelayanan dan informasi. RSDC juga disebut sebagai Taman Wisata Edukasi Lalu
Lintas. Untuk pembelajaran lalu lintas didirikan Taman lalu Lintas, disini
masyrakat dari usia dini hingga dewasa dapat belajar soal tata tertib lalu
lintas, serta keselamatan di jalan. Tidak hanya itu, di RSDC dibangun Traffic
Management Control (TMC), yang berfungsi sebagai pusat kendali, koordinasi,
komando serta informasi Polda Riau. Kelengkapan RSDC sebagai pusat kegiatan lalu lintas bertambah
dengan fasilitas pelatihan keselamatan berkendara roda dua dan empat bagi
pengemudi awal berkelanjutan serta profesional.
Di salah satu bagian
komples RSDC dibangun tugu peringatan kecelakaan lalu lintas atau Traffic
Accident Memorial (TAM). Tugu ini berdiri menjulang hingga 27 meter dengan
material bekas kendaraan yang mengalami kecelakaan fatal, baik roda dua maupun
empat. Saat peresmian monument ini hadir para pengendara yang pernah mengalami
kecelakan fatal. “Cukup kami saja yang merasakan kehilangan anggota tubuh dan
sakit yang tidak berkesudahan akibat kecelakaan lalu lintas, tugu ini sebagai
pengingat, agar tertib dan keselamatan berlalu lintas dijadikan budaya,” terang
salah satu pria yang enggan disebutkan namanya yang kehilangan kakinya akibat
kecelakaan lalu lintas beberapa tahun lalu.
Selasa (20/11) Gedung
Satpas Uji SIM Polresta Pekanbaru juga diresmikan di area RSDC oleh Kakorlantas
Polri Irjen. Pol Pudji Hartanto. “Saya berharap RSDC menjadi tempat pelayanan,
pembelajaran atau edukasi guna menekan
angka kecelakaan lalu lintas, sekaligus menciptakan banyak pelopor kesemalatan
berlalu lintas,” ujar Pudji yang mendukung pembuatan kompleks sejenis di
berbagai daerah di Indonesia. “Tempat di mana masyarakat bisa
berinteraksi, bermain, dan dalam memahami peraturan lalu lintas, hingga
bisa menerapkannya dikehdupan nyata, hingga dapat menekan angka kecelakaan lalu
lintas,” terang Pudji.
