"Demi kepentingan masyarakat pengguna jalan, penutupan jalan untuk kendaraan batu bara tidak akan ditunda lagi walaupun ada permintaan penundaan dari pengusaha batu bara. Keputusan ini diambil karena selama masyarakat sudah banyak menderita akibat adanya angkutan batu bara yang melalui jalan umum," ujar Gubernur Sumatera Selatan, Alex Noerdi, Selasa (1/1/2013).
Alex Noerdin menjelaskan, banyaknya angkutan batu bara yang masih melintasi jalan umum mengakibatkan jalan menjadi macet serta rusak, sehingga hal tersebut harus cepat ditanggulangi.
Mobil angkutan batu bara yang berjejer cukup panjang menyulitkan kendaraan lain untuk menyusul, dan volume kendaraan di belakang akan semakin bertambah dan menyebabkan kemacetan.
"Sebenarnya penutupan jalan umum untuk angkutan batu bara itu bukan dadakan, karena sudah direncanakan lebih dari satu tahun. Sebagai gantinya, sudah tersedia jalur khusus angkutan batu bara, walaupun masih ada beberapa tiik yang masih rusak akibat banjir," lanjutnya.
Untuk mengantisipasi jalan khusus yang masih ada kerusakan, lanjut Alex, pemprov telah berkoordinasi dengan PT Kereta Api Indonesia yang akan mengangkut sebagian batu bara menggunakan gerbong kereta api dan sebagian lainnya diangkut kendaraan melalui jalan khusus sambil melakukan perbaikan.