Jakarta - Ada 62 titik banjir yang membuat Jakarta
lumpuh pada Kamis (18/1/2013) kemarin. Penyebabnya, mulai dari curah
hujan yang tinggi, hingga drainase yang buruk.
"Dari titik banjir yang ada 62 titik di Jakarta, masalah drainase perkotaan memang sangat penting karena kenyataannya begitu. Kemarin terjadi curah hujan dengan intensitas cukup tinggi, timbul genangan-genangan padahal sungainya masih belum meluap," kata Kepala Pusat Data & Informasi dan Humas Sutopo Purwo Nugroho di Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho.
Hal itu disampaikan Sutopo di Kantor BNPB Pusat, Jalan Juanda, Jakarta Pusat, Jumat (18/1/2013). Sutopo menambahkan, drainase di perkotaan masih perlu dibenahi dan ditingkatkan.
"Baik itu yang drainase sekunder, tersier maupun jaringan mikro itu masih menjadi permasalahan dan itu harus dibenahi bersama," jelas dia.
Nah untuk banjir yang menggenangi sekitar Bundaran Hotel Indonesia (HI) selain karena curah hujan tinggi dan drainase yang terbatas, juga karena faktor meluapnya Kali Cideng dan Banjir Kanal Barat.
"Ketiga, faktor utamanya Cideng itu meluap, Banjir Kanal Barat meluap. Itu kan semua pembuangan sebagian besar mulai dari Thamrin lari ke Cideng ada juga ke Banjir Kanal Barat. Karena sudah meluap mau buang kemana?" tutur Sutopo.
"Dari titik banjir yang ada 62 titik di Jakarta, masalah drainase perkotaan memang sangat penting karena kenyataannya begitu. Kemarin terjadi curah hujan dengan intensitas cukup tinggi, timbul genangan-genangan padahal sungainya masih belum meluap," kata Kepala Pusat Data & Informasi dan Humas Sutopo Purwo Nugroho di Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho.
Hal itu disampaikan Sutopo di Kantor BNPB Pusat, Jalan Juanda, Jakarta Pusat, Jumat (18/1/2013). Sutopo menambahkan, drainase di perkotaan masih perlu dibenahi dan ditingkatkan.
"Baik itu yang drainase sekunder, tersier maupun jaringan mikro itu masih menjadi permasalahan dan itu harus dibenahi bersama," jelas dia.
Nah untuk banjir yang menggenangi sekitar Bundaran Hotel Indonesia (HI) selain karena curah hujan tinggi dan drainase yang terbatas, juga karena faktor meluapnya Kali Cideng dan Banjir Kanal Barat.
"Ketiga, faktor utamanya Cideng itu meluap, Banjir Kanal Barat meluap. Itu kan semua pembuangan sebagian besar mulai dari Thamrin lari ke Cideng ada juga ke Banjir Kanal Barat. Karena sudah meluap mau buang kemana?" tutur Sutopo.