
Jakarta - Banjir yang menerjang Jakarta beberapa waktu juga mengakibatkan rusak dan hilangnya dokumen-dokumen penting masyarakat. Kepala Suku Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Jakarta Barat, Ahmad Fauzi, mengatakan akan mengganti dokumen kependudukan yang hilang karena banjir. "Untuk kartu tanda penduduk, kartu keluarga, dan akta kelahiran langsung diganti,".
Menurut dia, pemerintah secara khusus akan melayani korban banjir, baik di kantor kelurahan maupun langsung di lokasi pemukiman. Sabtu lalu, Suku Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil sudah melayani warga RW 07 Kelurahan Kedoya Utara, Kebon Jeruk. Sebanyak 48 orang mengurus KTP, 27 mengurus e-KTP, 21 mengurus kartu keluarga, dan 12 orang mengurus akta kelahiran.
Sedangkan di RW 04 Kelurahan Duri Kosambi, Cengkareng, ada 40 warga mengurus KTP, 57 warga memperbaiki kartu keluarga, tiga orang mengurus akta kelahiran, dan 121 orang mengurus e-KTP. "Dua kelurahan itu dilayani dengan pelayanan mobile di akhir pekan," ujarnya.
Fauzi mengatakan semua pelayanan diberikan gratis dan langsung jadi, kecuali layanan e-KTP. Sebab, pembuatan kartu e-KTP perlu berkoordinasi dengan Kementerian Dalam Negeri.
Sayangnya, hingga kini Suku Dinas Kependudukan belum memperoleh data pasti berapa warga yang kehilangan atau rusak dokumen kependudukannya. "Kami coba mendatangi langsung ke rumah-rumah," kata dia. Fauzi menambahkan, meski layanan ini dikhususkan bagi korban banjir, pihaknya juga siap melayani warga yang belum memiliki dokumen kependudukan.
Banjir yang terjadi pada Kamis, 17 Januari 2013 di Jakarta Barat menggenangi hampir tujuh kecamatan. Salah satu wilayah terparah adalah Kecamatan Cengkareng. Imbasnya, ribuan warga terpaksa mengungsi di posko-posko banjir.
Menurut dia, pemerintah secara khusus akan melayani korban banjir, baik di kantor kelurahan maupun langsung di lokasi pemukiman. Sabtu lalu, Suku Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil sudah melayani warga RW 07 Kelurahan Kedoya Utara, Kebon Jeruk. Sebanyak 48 orang mengurus KTP, 27 mengurus e-KTP, 21 mengurus kartu keluarga, dan 12 orang mengurus akta kelahiran.
Sedangkan di RW 04 Kelurahan Duri Kosambi, Cengkareng, ada 40 warga mengurus KTP, 57 warga memperbaiki kartu keluarga, tiga orang mengurus akta kelahiran, dan 121 orang mengurus e-KTP. "Dua kelurahan itu dilayani dengan pelayanan mobile di akhir pekan," ujarnya.
Fauzi mengatakan semua pelayanan diberikan gratis dan langsung jadi, kecuali layanan e-KTP. Sebab, pembuatan kartu e-KTP perlu berkoordinasi dengan Kementerian Dalam Negeri.
Sayangnya, hingga kini Suku Dinas Kependudukan belum memperoleh data pasti berapa warga yang kehilangan atau rusak dokumen kependudukannya. "Kami coba mendatangi langsung ke rumah-rumah," kata dia. Fauzi menambahkan, meski layanan ini dikhususkan bagi korban banjir, pihaknya juga siap melayani warga yang belum memiliki dokumen kependudukan.
Banjir yang terjadi pada Kamis, 17 Januari 2013 di Jakarta Barat menggenangi hampir tujuh kecamatan. Salah satu wilayah terparah adalah Kecamatan Cengkareng. Imbasnya, ribuan warga terpaksa mengungsi di posko-posko banjir.