
Saat truk mogok Montir (Sawiyono) asal Karangtekok Kecamatan Banyuputih, sedang membantu membetulkan mesin truk tersebut.
Ternyata berakibat lain Montir yang berusia 55 tahun itu langsung tertabrak truk L-9446-UB.
Pria yang berprofesi sebagai pedagang tewas mengenaskan dengan kondisi bagian kepala pecah. Selain menewaskan Sawiyono, kecelakaan juga membuat bagian depan truk bermuatan sembako itu ringsek karena menghantam keras bagian belakang truk mogok.
"Truk mogok itu tidak memasang rambu-rambu atau penerang sebagai tanda mogok. Hanya di bagian belakangnya pada jarak beberapa meter itu dipasangi tumpukan daun. Mungkin truk yang dari belakang tidak melihat kalau ada truk mogok," kata Dandi, warga setempat, Jumat (15/2/2013).
Keterangan sebelum kecelakaan terjadi, truk AG-7239-EU yang melaju dari arah Surabaya menuju Banyuwangi tiba-tiba mogok di jalan raya tersebut. Konon, truk yang disopiri Saman, warga Banyuwangi, mogok lantaran noksel truk itu 'masuk angin'.
Melihat ada truk mogok, Sawiyono bergegas mendatangi membantu si sopir membetulkan mesin truknya. Sayang saat itu pengemudi tidak memasang rambu atau penerang untuk tanda adanya truk mogok. Benar saja, tak lama berselang dari arah belakang muncul truk L-9446-UB bermuatan sembako. Truk yang dikemudikan Amir itu juga melaju dari arah Surabaya menuju Banyuwangi.
Menjelang melewati truk mogok, Amir konon sudah sempat mengambil haluan kanan. Namun saat bersamaan dari arah berlawanan tiba-tiba muncul sebuah bus. Menghindari kecelakaan si sopir truk pun langsung banting setir ke kiri hingga menghantam bagian belakang truk mogok. Ironisnya, saat itu Sawiyono berada di belakang truk hingga ikut tertabrak dan tewas seketika.
"Dugaan sementara kecelakaan itu karena kurangnya tanda-tanda truk mogok. Tapi penyebab pastinya masih diselidiki. Sekarang truk yang terlibat kecelakaan sudah kita amankan untuk bahan penyelidikan. Kedua pengemudi juga masih dimintai keterangan," tandas Kanit Laka Satlantas Polres Situbondo, Iptu Bakhtiar.