Penumpang Angkot Plat Hitam di Bongkar Paksa

21:35


Kendari - Maraknya mobil pelat hitam yang beroperasi untuk mengangkut penumpang jurusan Kolaka-Kendari, memicu protes puluhan sopir angkutan kota dalam Provinsi (AKDP). Para sopir yang tergabung dalam Komunitas Sopir Kolaka-Kendari turun jalan, Senin (4/2/2013) dengan melakukan aksi pemalangan dan pembongkoran paksa penumpang kendaraan pelat hitam di Jalan Chairul Anwar, Kelurahan Puwatu Perbatasan Kota Kendari- Kabupaten Konawe.

Menurut koordinator aksi, Andi Salamuddin, pihak sudah pernah menyampaikan protes soal itu ke Polda dan dinas perhubungan Provinsi Sultra, tetapi hingga kini belum ada tindaklanjut. "Permasalahan ini, kami sudah koordinasikan dengan pihak Polda Sultra,termasuk pihak perhubungan Provinsi, tetapi yang punya kewenanganotomatis pihak perhunbungan provinsi, karena kami ini, sopir AKDP, jelas kita ke perhubungan provinsi, kita sudah sampaikan ke Polda, tetapi Polda tidak bisa mengambil sikap kalau sendirinya pak, harus dari pihak perhubungan yang berkoordinasi ke polda, supaya bisa ditindaklanjuti tuntun kami," ungkap Andi.

Bukan cuma kendaraan pelat hitam yang dipalang dan dibongkar paksa, para sopir AKDP itu juga melakukan pemalangan terhadap kendaraan AKDP pelat kuning yang baru saja tiba dari Kolaka Sulawesi Tenggara. "Kita minta juga kepada kendaraan pelat kuning, bongkar muatannya di sini, agar bisa bersama-sama melakukan aksi, jadi pemalangan dan pembongkaran paksa terhadap kendaraan pelat kuning itu hanya bentuk pemintaan solidaritas sopir AKDP untuk bersama-sama melakukan aksi," tegas Andi.

Sementara itu, Dinas Perhubungan Provinsi Sulawesi Tenggara namun, yang berwenang dengan masalah ini hingga kini belum juga mendatangi lokasi protes para sopir. Akibatnya, puluhan kendaraan pelat hitam diamankan dari aksi puluhan sopir AKDP oleh pihak polisi lalulintas setempat. "Kita akan tindak tegas kendaraan pelat hitam yang kedapatan mengangkut penumpang, kalau perlu kita amankan di kantor, kita tilang sampai proses sidang selesai sebagai efek jera, dan kita buatkan surat pernyataan untuk tidak lagi mengangkut penumpang," tegas pengendali lapangan (Pandal) Iptu Djafar Oda.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »