
Tasikmalaya - Sebanyak delapan orang imigran gelap asal Iran yang tertangkap Polsek Sektor Cipatujah, Tasikmalaya, merupakan bagian dari rombongan imigran yang diduga berjumlah delapan mobil. Namun, saat penangkapan kendaraan berpenumpang imigran lainnya kabur dan dalam pengejaran petugas kepolisian.
"Diduga mobil imigran berjumlah delapan mobil. Delapan orang imigran yang ditangkap dan berhasil diamankan adalah kendaraan yang berada paling terakhir. Kini, kami sedang melakukan pengejaran dan menutup akses ke berbagai luar kota. Kita juga sudah berkoordinasi dengan kepolisian daerah sekitar Tasikmalaya," kata Wakil Kepala Polisi Resor Tasikmalaya Komisaris Polisi Mahyudin kepada wartawan di Mako Polres Tasikmalaya, Senin (4/2/2013) sore.
Menurut Mahyudin, kedepalan imigran asal Iran itu telah diamankan di Mako Polres dan akan ditempatkan terlebih dahulu di sebuah penginapan di Singaparna, Tasikmalaya, sembari dilakukan penyelidikan. Tentunya, dengan penjagaan ketat petugas kepolisian. "Mereka tiba di sini siang tadi. Kami pun sudah memintai keterangan kepada para imigran. Mereka semuanya laki-laki dan tujuan mereka adalah negara Australia. Awalnya mereka agak sulit untuk dimintai keterangan karena mereka hanya bisa berbahasa arab. Kami pun mendapatkan bantuan seorang wartawan untuk menterjemahkannya," ujar Mahyudin.
Kini, kedelapan imigran itu dikarantina terlebih dahulu dan akan dimintai keterangan oleh petugas keimigrasian. Pasalnya, tidak ada satu pun dari mereka yang membawa identitas, baik tanda pengenal diri maupun paspor dari negara asalnya. "Gak ada dari mereka yang membawa tanda pengenal apapun. Hanya ada satu sopir kendaraan yang membawa imigran asal Cibeureum, Tasikmalaya, yang sedang dimintai keterangan oleh petugas Satreskrim," ungkap Mahyudin.
Diberitakan sebelumnya, sebanyak delapan imigran gelap asal Iran berhasil diamankan petugas Polisi Sektor Cipatujah, Tasikmalaya, pada Senin (4/2/2013) sekitar pukul 01.30 dini hari. Kedelapan imigran itu diduga akan menyeberang secara ilegal ke Australia, melalui perairan Pantai Selatan Tasikmalaya, menggunakan kapal nelayan. Kedelapan imigran itu datang dari arah Kota Tasikmalaya ke kawasan Pantai Cipatujah menggunakan mobil rental jenis Toyota Avanza berwarna hitam. Kendaraan berisi imigran itu dibawa sopir asal Kecamatan Cibeureum, Kota Tasikmalaya bernama Yayan Sofiana (35).
"Diduga mobil imigran berjumlah delapan mobil. Delapan orang imigran yang ditangkap dan berhasil diamankan adalah kendaraan yang berada paling terakhir. Kini, kami sedang melakukan pengejaran dan menutup akses ke berbagai luar kota. Kita juga sudah berkoordinasi dengan kepolisian daerah sekitar Tasikmalaya," kata Wakil Kepala Polisi Resor Tasikmalaya Komisaris Polisi Mahyudin kepada wartawan di Mako Polres Tasikmalaya, Senin (4/2/2013) sore.
Menurut Mahyudin, kedepalan imigran asal Iran itu telah diamankan di Mako Polres dan akan ditempatkan terlebih dahulu di sebuah penginapan di Singaparna, Tasikmalaya, sembari dilakukan penyelidikan. Tentunya, dengan penjagaan ketat petugas kepolisian. "Mereka tiba di sini siang tadi. Kami pun sudah memintai keterangan kepada para imigran. Mereka semuanya laki-laki dan tujuan mereka adalah negara Australia. Awalnya mereka agak sulit untuk dimintai keterangan karena mereka hanya bisa berbahasa arab. Kami pun mendapatkan bantuan seorang wartawan untuk menterjemahkannya," ujar Mahyudin.
Kini, kedelapan imigran itu dikarantina terlebih dahulu dan akan dimintai keterangan oleh petugas keimigrasian. Pasalnya, tidak ada satu pun dari mereka yang membawa identitas, baik tanda pengenal diri maupun paspor dari negara asalnya. "Gak ada dari mereka yang membawa tanda pengenal apapun. Hanya ada satu sopir kendaraan yang membawa imigran asal Cibeureum, Tasikmalaya, yang sedang dimintai keterangan oleh petugas Satreskrim," ungkap Mahyudin.
Diberitakan sebelumnya, sebanyak delapan imigran gelap asal Iran berhasil diamankan petugas Polisi Sektor Cipatujah, Tasikmalaya, pada Senin (4/2/2013) sekitar pukul 01.30 dini hari. Kedelapan imigran itu diduga akan menyeberang secara ilegal ke Australia, melalui perairan Pantai Selatan Tasikmalaya, menggunakan kapal nelayan. Kedelapan imigran itu datang dari arah Kota Tasikmalaya ke kawasan Pantai Cipatujah menggunakan mobil rental jenis Toyota Avanza berwarna hitam. Kendaraan berisi imigran itu dibawa sopir asal Kecamatan Cibeureum, Kota Tasikmalaya bernama Yayan Sofiana (35).
Sumber: Kompas