Pangkalanbalai - Jalan merupakan sarana dan prasarana yang sangat krusial dalam roda kehidupan manusia. Jalan dapat mendekatkan jarak dengan orang yang jauh. Adanya jalan pula perekonomian masayarakat ditentukan baik tidaknya.
Bayangkan apabila kita berada di tempat terpencil dengan akses jalan yang sangat minim bahkan buruk seperti misalnya jalan tanah yang berlumpur saat hujan, bahkan hingga terputus tanpa dapat dilalui oleh kendaraan apapun jika kondisi wilayahnya naik-turun perbukitan. Tentu dapat kita perkirakan bagaimana tingkat pendapatan serta kualitas hidup masyarakat setempat pasti akan sangat memprihatinkan. Dengan adanya jalan, hasil-hasil usaha maupun pertanian dapat didistribusikan ke wilayah lain dengan imbalan pendapatan masyarakat menjadi bertambah.
Namun apa jadinya jika jalan utama dan satu-satunya tanpa ada jalan alternatif kualitasnya sangat buruk bahkan dapat membahayakan para penggunanya? Demikian pula yang terjadi pada jalan antar propinsi jalintim yang ada di wilayah Kecamatan Betung tepatnya di Kelurahan Betung dan Kelurahan Rimba Asam. Permasalahan jalan sangat kentara di antaranya aspal jalan makin menipis yang ditandai dengan timbulnya lubang menganga di mana-mana belum lagi saat hujan turun lubang tadi tertutup oleh air hujan sehingga dapat membahayakan pengendara dan pengguna jalan lainnya.
Tidak sedikit kendaraan yang terkena dampaknya bahkan tak jarang ada kendaraan pengangkut muatan yang terbalik akibat kondisi jalan dengan muatan yang tidak seimbang. Jika sudah seperti ini maka dapat dipastikan akan menyebabkan kemacetan hingga beberapa kilometer. Seperti yang hari ini terjadi (17/03).
Menurut seorang narasumber yang ditemui kondisi macetnya kendaraan sudah terjadi sejak dini hari pukul 03.30 WIB. Hingga tengah hari kemacetan masih belum dapat diurai. Penyebabnya adalah adanya kendaraan bermuatan yang terbalik.
Jika sudah macet seperti ini maka aktivitas akan menjadi sangat terganggu. Sepanjang jalan banyak terlihat tenda-tenda hajatan penduduk yang menggelar acara pesta pernikahan. Dapat dibayangkan jika mempelai pria terjebak macet, akan dimulai jam berapa akad nikahnya. Belum lagi jika ada agenda penting yang harus segera, misalnya boarding pesawat yang tentu saja tidak akan menunggu penumpangny yang terjebak macet. Hal ini tentu saja sangat merugikan secara waktu maupun biaya. Belum lagi tingkat kejenuhan dan emosi yang cenderung tidak stabil saat mengalami depresi ringan saat mengalami kemacetan.
Titik yang sering menyebabkan kemacetan terdapat di sekitar Rumah Makan Sederhana, jembatan dekat Masjid Mujahidin dan di depan gedung MTI. Banyaknya kendaraan ekspedisi dan alat berat menyebabkan kualitas jalan semakin menurun sedangkan perbaikannnya tidak secepat terjadinya kerusakan.
Pemerintah harus segera turun tangan untuk mengatasi permasalahan ini sebelum terjadi hal-hal yang tidak diinginkan misalnya saja kondisi jembatan yang tidak lama dapat menahan beban berat kendaraan yang melintasinya setiap hari. Hal terburuk yang bisa terjadi adalah ambruknya jembatan jika sudah tidak dapat bertahan lagi. Harus segera diambil tindakan kongkret oleh Pemerintah dan pihak-pihak terkait untuk menyelesaikan permasalahan jalan yang rusak tersebut. Tidak akan ada jalan yang rusak dalam kurun waktu singkat jika pembangunannya sesuai dengan kriteria seharusnya, misalnya tingkat ketebalan aspal, jenis material kualitas terbaik dan sebagainya. Hal ini dapat diwujudkan jika tidak ada mafia-mafia proyek pembangunan jalan. Semoga jalan yang mulus seperti di luar negeri dapat kita rasakan pula di bumi Indonesia.
Bayangkan apabila kita berada di tempat terpencil dengan akses jalan yang sangat minim bahkan buruk seperti misalnya jalan tanah yang berlumpur saat hujan, bahkan hingga terputus tanpa dapat dilalui oleh kendaraan apapun jika kondisi wilayahnya naik-turun perbukitan. Tentu dapat kita perkirakan bagaimana tingkat pendapatan serta kualitas hidup masyarakat setempat pasti akan sangat memprihatinkan. Dengan adanya jalan, hasil-hasil usaha maupun pertanian dapat didistribusikan ke wilayah lain dengan imbalan pendapatan masyarakat menjadi bertambah.
Namun apa jadinya jika jalan utama dan satu-satunya tanpa ada jalan alternatif kualitasnya sangat buruk bahkan dapat membahayakan para penggunanya? Demikian pula yang terjadi pada jalan antar propinsi jalintim yang ada di wilayah Kecamatan Betung tepatnya di Kelurahan Betung dan Kelurahan Rimba Asam. Permasalahan jalan sangat kentara di antaranya aspal jalan makin menipis yang ditandai dengan timbulnya lubang menganga di mana-mana belum lagi saat hujan turun lubang tadi tertutup oleh air hujan sehingga dapat membahayakan pengendara dan pengguna jalan lainnya.
Tidak sedikit kendaraan yang terkena dampaknya bahkan tak jarang ada kendaraan pengangkut muatan yang terbalik akibat kondisi jalan dengan muatan yang tidak seimbang. Jika sudah seperti ini maka dapat dipastikan akan menyebabkan kemacetan hingga beberapa kilometer. Seperti yang hari ini terjadi (17/03).
Menurut seorang narasumber yang ditemui kondisi macetnya kendaraan sudah terjadi sejak dini hari pukul 03.30 WIB. Hingga tengah hari kemacetan masih belum dapat diurai. Penyebabnya adalah adanya kendaraan bermuatan yang terbalik.
Jika sudah macet seperti ini maka aktivitas akan menjadi sangat terganggu. Sepanjang jalan banyak terlihat tenda-tenda hajatan penduduk yang menggelar acara pesta pernikahan. Dapat dibayangkan jika mempelai pria terjebak macet, akan dimulai jam berapa akad nikahnya. Belum lagi jika ada agenda penting yang harus segera, misalnya boarding pesawat yang tentu saja tidak akan menunggu penumpangny yang terjebak macet. Hal ini tentu saja sangat merugikan secara waktu maupun biaya. Belum lagi tingkat kejenuhan dan emosi yang cenderung tidak stabil saat mengalami depresi ringan saat mengalami kemacetan.
Titik yang sering menyebabkan kemacetan terdapat di sekitar Rumah Makan Sederhana, jembatan dekat Masjid Mujahidin dan di depan gedung MTI. Banyaknya kendaraan ekspedisi dan alat berat menyebabkan kualitas jalan semakin menurun sedangkan perbaikannnya tidak secepat terjadinya kerusakan.
Pemerintah harus segera turun tangan untuk mengatasi permasalahan ini sebelum terjadi hal-hal yang tidak diinginkan misalnya saja kondisi jembatan yang tidak lama dapat menahan beban berat kendaraan yang melintasinya setiap hari. Hal terburuk yang bisa terjadi adalah ambruknya jembatan jika sudah tidak dapat bertahan lagi. Harus segera diambil tindakan kongkret oleh Pemerintah dan pihak-pihak terkait untuk menyelesaikan permasalahan jalan yang rusak tersebut. Tidak akan ada jalan yang rusak dalam kurun waktu singkat jika pembangunannya sesuai dengan kriteria seharusnya, misalnya tingkat ketebalan aspal, jenis material kualitas terbaik dan sebagainya. Hal ini dapat diwujudkan jika tidak ada mafia-mafia proyek pembangunan jalan. Semoga jalan yang mulus seperti di luar negeri dapat kita rasakan pula di bumi Indonesia.