YOGYA - Wacana pemberlakuan satu arah di Jalan C Simanjuntak dan Jalan Prof Dr Yohannes yang muncul sejak 2011 hingga saat ini belum bisa terealisasi. Hal tersbeut lantaran Dinas Perhubungan (Dsihub) Kota Yogyakarta terkendala proses sosialisasi terhadap para pelaku usaha yang berada di kedua ruas jalan tersebut.
Kasi Manajemen Lalu Lintas Dishub Kota Yogyakarta, Ahmad Azhar Setiawibawa menjelaskan, pihaknya membutuhkan proses sosialisasi panjang sebelum merealisasikan konsep perubahan arus lalu lintas tersebut. Pasalnya, di kedua lokasi tersebut merupakan pusat perdagangan yang dipadati oleh berbagai usaha perdagangan, pedagang kaki lima (PKL) maupun parkir.
Dishub harus memberikan pemahaman kepada masyarakat sekitar agar mereka tidak merasa dirugikan atas kebijakan tersebut. "Sejauh ini kami baru berkomunikasi dengan sejumlah penyelenggara parkir dan mereka menyatakan dukungannya," ucap Azhar, Rabu (13/3/2013).
Di samping itu, perlunya koordinasi dengan instansi lain di tingkat Pemda DIY dan Sleman juga menelan waktu yang tidak singkat mengingat kedua jalan tersebut merupakan jalur penghubung Kota Yogyakarta dengan kabupaten Sleman.
Pelaksanaan konsep tersebut juga harus didukung dengan solusi terhadap dampak-dampak sosial yang mungkin terjadi misalnya penyediaan kantong parkir baru untuk menampung para jukir agar tidak kehilangan mata pencahariannya.
"Sejauh ini, belum ada keluhan ataupun saran dari warga yang kami terima terkait program jalan searah itu. Tapi kami terus menunggu saran warga sebagai bahan masukan selama proses pematangan konsep penataan jalan tersebut," imbuhnya.
Terhadap warga yang ingin menyampaikan masukan dan kritiknya ke Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta, bisa melayangkan surat elektronik (email) ke alamat perhub@jogja.co.id.
Sementara itu Kabid Lalin Dishubkominfo DIY, Anna Rina mengaku belum mendapat undangan resmi terkait rencana koordinasi dalam rangka rekayasa jalur lalu lintas di beberapa ruas di Kota Yogyakarta maupun Sleman. Dia mengaku, meski Pemkot mulai menggodok rencana tersebut, namun pihaknya belum mengetahuinya secara detail.
"Kabar rencana itu memang kami mendengar. Tapi sejauh ini kami masih menunggu undangan pemkot untuk koordinasi. Apalagi ini kaitannya dengan Sleman," kata Anna.
Menurutnya, perubahan jalur dua arah di Jl C Simanjuntak dan Prof Yohanes, maupun menjadikan dua arah Jl Sudirman depan Bethesda, perlu mencermati untung ruginya. Pihaknya mengingatkan agar rencana itu tidak membuat ruas jalan lain yang justru menjadi macet. "Itu baru soal macet, belum lagi perparkiran. Kami tetap mendukung, tapi perlu dikaji dan simulasi berkali-kali," katanya.