Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Organisasi Gabungan Angkutan Darat
(Organda) Eka Sari Lorena memprediksikan kurang dari 1 tahun Jakarta
akan mengalami macet total jika tidak segera membenahi transportasi
umumnya.
"Enggak sampe 1 tahun kita akan berhenti total
karena jalan itu isinya mobil dan motor semua. Bayangkan tiap tahun
pertambahan motor saja mencapai 1.200-1.500 unit. Saya rasa ini bukan
lagi lampu kuning, tetapi sudah lampu merah bagi transportasi kita,"
ujar Eka di Jakarta, seperti ditulis Senin (30/9/2013).
Menurut
dia, cara untuk menghindari dampak kemacetan yang lebih parah lagi yaitu
dengan menyediakan angkutan umum yang nyaman dengan harga yang murah
sehingga masyarakat diharapkan akan beralih dari kendaraan pribadi ke
kendaraan umum.
"Masyarakat harus bisa pergi dengan biaya transportasi yang murah," lanjutnya.
Eka
juga mengkritisi kebijakan pemerintah yang malah mengeluarkan kebijakan
mobil murah dibandingkan melakukan perbaikan pada transportasi umum.
Selain itu, penyataan mobil murah tersebut akan ramah terhadap
lingkungan dinilai tidak benar karena masih menyedot bahan bakar dalam
jumlah yang banyak.
"Justru kendaraan umum yang ramah lingkungan
karena bisa bawa orang dalam jumlah yang banyak, kalau mobilnya banyak
makan BBM, lantas di mana green car-nya? Justru harga angkutan
pribadi akan lebih murah kalau angkutan massalnya baik, karena orang
akan jarang pakai kendaraan pribadi," katanya.
Dia mengatakan,
saat ini sekitar 3,8 juta penduduk berpotensi mengalami kerugian akibat
kemacetan yang terjadi dan akan melonjak menjadi 38 juta penduduk jika
jalanan mengalami kemacetan total nantinya.
"Makanya kita
seharusnya menjadi bagian dari solusi, bukan malah menjadi bagian dari
masalah, daripada komplain terus mending kita menjadi solusi dari
masalah yang ada. Harus ada perbaikan angkutan darat kalau kita ingi
usaha kita jalan, dan kehidupan kita juga jalan," tandasnya.