Kopaja dan Metromini tua harus dikandangkan

11:14


 Jadi mesin pembunuh, Kopaja dan Metromini tua harus dikandangkan

Kecelakaan tragis kembali terjadi. Kemarin malam, dua Kopaja yang tengah kebut-kebutan mengalami kecelakaan di Jembatan Gantung, Jalan Daan Mogot, Jakarta Barat. Kecelakaan ini mengakibatkan dua orang tewas dan tiga orang mengalami luka-luka.

Satu korban tewas diketahui seorang penumpang bernama Yulianis Rumiris (19) dan kernet Kopaja 95. Sementara korban luka adalah Bustomi (35), Novi Aprillia dan satu lagi tidak diketahui identitasnya. Ketiga korban luka ini sempat dirawat di Rumah Sakit Hermina Daan Mogot.

Kasus kecelakaan di atas bukan kali pertama. Tidak hanya Kopaja, Metromini juga kerap mengalami kecelakaan.

Banyak kecelakaan yang melibatkan Kopaja dan Metromini ini banyak penyebabnya. Di antaranya kondisi kendaraan yang tidak laik jalan. Anehnya, di jalan raya masih banyak dijumpai Kopaja dan Metromini tua yang tidak laik masih beroperasi di jalan raya.

Country Director Institute for Transportation and Development Policy Indonesia Milatia Kusuma Mukmin prihatin dengan masih banyaknya angkutan tak laik masih beroprasi di jalan raya. Ia mendesak pemerintah agar membenahi sistem transportasi di Jakarta.

"Angkutan yang sudah tua tentu sangat membahayakan penumpang. Ini soal membawa nyawa orang. Seharusnya angkutan-angkutan itu dikandangkan," kata Milatia, Kamis (5/9).

Menurutnya, sudah saatnya pemerintah daerah membenahi sistem transportasi tidak setengah-setengah. Perombakan sistem transportasi harus dilakukan secara menyeluruh.

Pembenahan pertama yang dilakukan adalah mulai dari institusi. Sebab, institusi dalam hal ini pemerintah yang memegang kendali.

"Kedua manajemennya diperbaiki dan ketiga perbaikan yang berorientasi pada customer service," ujarnya.

Seharusnya, pelayanan transportasi harus berorientasi pada pelayanan yang sungguh-sungguh, bukan asal-asalan. "Penumpang pasti inginnya angkutan umum yang nyaman dan aman," katanya.

Selama ini, pemerintah sebagai mengawasi angkutan umum malah bersikap cuek. "Pemerintah kan punya jalur, harusnya bersikap tegas, jika angkutan tidak layak, jangan biarkan ada di jalan raya, itu sangat membahayakan," katanya.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »