Kalau 19 BUMN tersebut punya inisiatif sebagai pemrakarsa pembangunan jalan tol pinggir laut datang dulu ke saya. Siapapun yang ngomong nggak akan kejadian, harus ngomong ke saya dulu, ujar Djoko.
Menurut dia, ide pembangunan jalan tol di pinggir laut tersebut memang bagus, namun harus dilakukan pengkajian terlebih dahulu. Pihak Jasa Marga sebagai pemimpin konsorsium proyek tersebut membutuhkan enam bulan untuk melakukan pengkajian.
Idenya bagus sekali, tapi harus dikaji terlebih dahulu, saya saat ini masih memprioritaskan pembangunan Tol Trans Jawa dulu, tandasnya.
Namun, hingga kini progres pembebasan lahan tol Trans Jawa baru mencapai 78,1 persen. Dana yang telah digunakan untuk pengadaan tanah sepanjang 477 kilometer tersebut senilai Rp 4,51 triliun.
Trans Jawa mulai dari Cikopo-Palimanan hingga Surabaya-Mojokerto minus Pemalang-Batang, Batang-Semarang yang panjangnya 114,2 kilometer progresnya 78,1 persen, kata Kepala Sub Direktorat Pengadaan Tanah Ditjen Bina Marga Kementerian PU Ahmad Herry Marzuki.
Jika dua proyek tadi jadi dibangun, maka jaringan tol Trans Jawa dengan tol atas laut Pantura posisinya akan sejajar. Perbedaanya, tol trans Jawa ada di darat sementara tol gagasan 19 BUMN tersebut membentang di pesisir pantai Laut Jawa. Untuk pembangunan tol atas laut sendiri ditaksir akan Rp 150 triliun.
Tarif Tol Naik
Kepala Pusat Komunikasi Publik (Puskompu) Kementerian PU Danis H Sumadilaga mengatakan, kenaikan tarif tol akan dimulai 11 Oktober. Penyesuaian tarif didasarkan laju inflasi pada masing-masing wilayah yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik (BPS) dalam kurun waktu dua tahun terakhir.
Danis mengatakan, Menteri PU Djoko Kirmanto telah menandatangani Surat Keputusan (SK) penyesuaian tarif di 13 ruas tol tersebut pada Jumat (4/10) dan akan berlaku seminggu setelah ditanda tangani.
Danis menuturkan, 13 ruas jalan tol yang mengalami penyesuaian tarif yaitu ruas Jakarta-Bogor-Ciawi, Jakarta-Tangerang, Surabaya-Gempol, Padalarang-Cileunyi, Balawan-Medan-Tanjung Morawa, Semarang Seksi A,B,C, Pondok Aren-Bintaro, Viaduct-Ulujami, Palimanan-Kanci, Lingkar Luar Jakarta, Cikampek-Purwakarta-Padalarang, Tangerang Merak, Pondok Aren-Serpong, dan Ujung Pandang Seksi I dan II.