Janji Pemkot Bogor membersihkan Kaki-5
dan kendaraan yang parkir di Jl. Raya Mayor Oking, Kecamatan Bogor
Tengah, bukan hanya isapan jempol belaka. Minggu, ratusan petugas
gabungan dikerahkan membongkar sejumlah lapak di sepanjang jalan ini.
Penertiban dilakukan menyusul dialihkannya pintu masuk ke Stasiun
Bogor di Jl. Kapten Muslihat ke Jl. Mayor Oking. Keberadaan pintu masuk
stasiun di Jl. Kapten Muslihat dikeluhkan sejumlah kalangan masyakarat
sebab menimbulkan kesemrautan.
Dalam pembongkaran ini tidak ada perlawan dari pemilik lapak dan kios
serta petugas parkir kendaraan. Sebanyak 200 petugas gabungan dari
Polri, TNI, DLLAJ dan Satpol PP Kota Bogor dikerahkan termasuk sebuah
alat berat.
Pembongkaran dilakukan mulai dari depan bekas Pertokoan Muria Plaza hingga menyusuri sepanjang Jl.Mayor Oking namun lalu lintas tetap lancar .
“Tidak adanya protes dari pemilik lapak PKL dan pengelola tempat penitipan motor, sebaba kami dua mingu sebelumknay sudah mensosialisasikannya seginga penertban berjaan aman dan lancer,” ungkap Kasi Perparkiran DLLAJ Kota Bogor Yafies.
Sejumlah pedagang Kaki-5 hanya bisa pasrah. “Kami berharap pemkot
juga memperhatikan kami. Tolong carikan tempat khusus buat pedagang
kecil seperti kami,” ucap Narya, pedagang rokok dan minuman.
Dia dan pedagang lainnya mengaku sudah diberitahu bakal digusur,
namun permintaan mereka agar dicarikan tempat layak buat mereka belum
juga dipenuhi. “Jika tak ada solusi buat kami, kami akan nekat berdagang
di Jl. Kapten Muslihat atau di kawasan pedesterian Nyi Raja Penas,”
timpal pedagng lainnya.