NTMCPOLRI - Merasa prihatin dengan kondisi masyarakat yang tidak bisa baca tulis, Babinkamtibmas Desa Pauh Subsektor Pos Polisi Kecamatan Bonai Darussalam di bawah komando Polsek Kunto Darussalam, Kabupaten Rokan Hulu (Rohul), Bripka Suheri Sitorus, ajari masyarakat Suku Sakai di Desa Pauh untuk membaca dan menulis.
Dengan
ikhlas dan sabar, Bripka Suheri Sitorus mengajar anak-anak dan orang
dewasa pedalaman Suku Sakai. Ia mengungkapkan bahwa semuanya Ia lakukan
semata hanya untuk mengharap Ridho dari Allah SWT.
Bripka Suheri Sitorus mengatakan "Di Desa Pauh, baik Kepala Desa (Kades), Kepala Dusun (Kadus), tidak bisa membaca atau buta huruf. Sehingga sebagai abdi negara saya berkwajiban dan menjadi tugas saya sebagai Babinkamtibmas di sini mengahari mereka bada dan menulis, Karena saya perihatin, sehingga saya mengajari mereka,".
Sitorus mengungkapkan bahwa dirinya bertugas di Desa Pauh sejak tahun 2012, setelah melihat kondisi masyarakat, dirinya memututuskan mengajari mereka sejak Januari 2013 lalu hingga kini.
"Dari 16 murid saya yang diajari, 11 orang sudah bisa baca dan menulis tinggal 5 orang lagi belum bisa menulis, namun mereka sudah bisa baca," ungkapnya.
Dia mengungkapkan, bahwa di tempat tugasnya, masih banyak lagi masyarakat yang belum bisa membaca. Sehingga dirinya berharap agar pemerintah daerah bisa membuat sekolah untuk masyarakat.
"Karena yang tidak bisa membaca dan menulis usianya sudah tua, murid saya saja usianya paling muda 17 tahun dan paling tua 40 tahun," tegasnya.
Untuk membuat muridnya betah dan memiliki motivasi untuk belajar, Bripka Suheri memiliki jurus tersendiri.
"Terkadang saya pancing mereka dengan minum kopi bersema, agar mereka betah diajari ," terangnya.
Saat ditanya, dari mana anggaran untuk ngopi? Suheri mengungkapkan bahwa itu berasal dari uang pribadinya.
Semoga Allah SWT selalu melindungi dan meridhoi setiap langkah dari Bripka Suheri Sitorus dalam mengabdi.
Bripka Suheri Sitorus mengatakan "Di Desa Pauh, baik Kepala Desa (Kades), Kepala Dusun (Kadus), tidak bisa membaca atau buta huruf. Sehingga sebagai abdi negara saya berkwajiban dan menjadi tugas saya sebagai Babinkamtibmas di sini mengahari mereka bada dan menulis, Karena saya perihatin, sehingga saya mengajari mereka,".
Sitorus mengungkapkan bahwa dirinya bertugas di Desa Pauh sejak tahun 2012, setelah melihat kondisi masyarakat, dirinya memututuskan mengajari mereka sejak Januari 2013 lalu hingga kini.
"Dari 16 murid saya yang diajari, 11 orang sudah bisa baca dan menulis tinggal 5 orang lagi belum bisa menulis, namun mereka sudah bisa baca," ungkapnya.
Dia mengungkapkan, bahwa di tempat tugasnya, masih banyak lagi masyarakat yang belum bisa membaca. Sehingga dirinya berharap agar pemerintah daerah bisa membuat sekolah untuk masyarakat.
"Karena yang tidak bisa membaca dan menulis usianya sudah tua, murid saya saja usianya paling muda 17 tahun dan paling tua 40 tahun," tegasnya.
Untuk membuat muridnya betah dan memiliki motivasi untuk belajar, Bripka Suheri memiliki jurus tersendiri.
"Terkadang saya pancing mereka dengan minum kopi bersema, agar mereka betah diajari ," terangnya.
Saat ditanya, dari mana anggaran untuk ngopi? Suheri mengungkapkan bahwa itu berasal dari uang pribadinya.
Semoga Allah SWT selalu melindungi dan meridhoi setiap langkah dari Bripka Suheri Sitorus dalam mengabdi.