NTMC POLRI - Kepala Korps Lalu Lintas Polri (Kakorlantas) Irjen Pol Agung Budi mengancam akan mempidanakan anak buahnya yang memeras sejumlah pemohon SIM. Ancaman berupa pemidanaan, mutasi hingga pemecatan.
“Masyarakat bisa melaporkan. Siapa yang menerima, catat namanya dan sertakan alat buktinya, bisa berupa rekaman hingga saksi mata,” kata Irjen Pol Agung di Gedung Ombudsman, Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (24/5).
Irjen Pol Agung juga mengatakan masyarakat harus menyertakan fakta yuridis. Dimana dia menerima, lokasi dan dimana petugas itu bertugas. “Sehingga kami bisa menindaklanjuti itu. Kalau cuman katanya-katanya ya kami susah juga kalau mau mengusut,” ujar Irjen Pol Agung.
Nantinya, hukuman berat akan menanti bagi oknum Polri yang sengaja mempersulit si pemohon SIM. “Bisa dimutasi bahkan dipidana sesuai dengan hukum kepolsian,” tegas Irjen Pol Agung.
“Nantinya hal ini akan berlaku secara nasional. Bahkan sampai daerah yang tak terdeteksi pengawasannya sekalipun,” ujar Irjen Pol Agung
Untuk mencegah adanya pelanggaran itu, Irjen Pol Agung mengatakan, pihaknya tengah melakukan sejumlah perbaikan sistem administrasi disejumlah kantor Satpas di seluruh wilayah Indonesia. Perbaikan ini yaitu pembuatan program First in First out (FiFo).
“Nantinya kantor Satpas tidak bisa dimasuki sejumlah orang. Hanya orang-orang yang mengurus SIM saja yang bisa masuk,” kata Irjen Pol Agung.
Irjen Pol Agung juga menambahkan, pihaknya juga tengah memperbaiki IT yang berkaitan dengan pengurusan SIM. Salah satunya dengan peluncuran metode SIM online yang memudahkan masyarakat untuk mengurus SIM.
Sehingga nantinya si pemohon tak perlu lagi datang ke kantor Satpas dan bertemu petugas, cukup dengan mengirimkan uang pembayaran melalui Internet banking.
Nantinya, di pembayar akan mempunyai nomor register. Nomor itu akan masuk kedalam barcode yang akan dipakai dalam tes pembuatan ujian SIM baru maupun dengan perpanjangan kartu identitas mengemudi itu.