Banyak Trotoar Diabaikan

16:29
JAKARTA - Rendahnya kesadaran masyarakat menjaga fasilitas umum (fasum) membuat banyak trotoar di Jakarta Utara menjadi rusak dan tidak terurus. Pedagang kaki lima (PKL) seperti penjual makanan dan minuman, serta pedagang tanaman hias dengan mudahnya dijumpai di sejumlah trotoar di Jakarta Utara, sehingga membuat pejalan kaki terpaksa mengalah dengan kehadiran para pedagang tersebut.

Kondisi tersebut terlihat di Jl Enggano yang marak dengan pot bunga milik Pemkot Administrasi Jakarta Utara yang ditaruh tanpa memperhatikan estetika dan kepentingan publik. Akibat kehadiran pot bunga tersebut, lebih dari setengah badan trotoar tidak bisa digunakan pejalan kaki. Parahnya lagi, di beberapa titik trotoar itu kondisinya amblas dan juga dipakai untuk parkir liar kendaraan.

Begitu pun di Jl Raya Baru Sunter Indah dan lorong 104, trotoar digunakan untuk berjualan pedagang minuman maupun makanan, serta tanaman hias yang berjejer menggunakan lahan trotoar, sehingga hanya menyisakan sekitar 20 sentimeter untuk pejalan kaki. Tak ayal, para pejalan kaki lebih memilih berjalan di jalan raya dibandingkan di trotoar.

Zulfikar (27), salah seorang warga mengatakan, dirinya terpaksa berjalan kaki di pinggir jalan raya karena trotoar tidak nyaman untuk dilewati. "Gimana saya mau jalan di trotoar, jika trotoarnya banyak pot bunga. Pohonnya rimbun dan mengganggu pejalan kaki," keluhnya, Rabu (27/6).

Menanggapi hal itu, Kasudin Pekerjaan Umum (PU) Jakarta Utara, Maman Suparman menjelaskan, pihaknya akan berkoordinasi dengan Satpol PP Jakarta Utara dan Sudin Pertamanan Jakarta Utara untuk mengatasi PKL dan pot bunga di trotoar tersebut. "Keberadaan trotoar di Jakarta Utara masih sangat minim hanya 7 persen, yaitu luasnya hanya sekitar 270 ribu meter persegi," tutur Maman.

Maman mengakui anggaran tahun ini yang hanya sebesar Rp 134 miliar, dinilai hanya cukup untuk memperbaiki 689 titik lubang, 227 lokasi jalan rusak dengan cara pengaspalan dan betonisasi, serta 2 unit pembangunan jembatan. Namun, untuk membangun trotoar anggarannya tidak mencukupi. "Tahun 2013 kami telah mengusulkan anggaran sebesar Rp 200 miliar untuk alokasi perbaikan jalan maupun pembangunan trotoar yang berada dekat fasilitas umum, seperti pasar, mal, sekolah, perkantoran, rumah sakit, puskesmas, dan lain-lain," ungkapnya.

Meski begitu, Maman memperkirakan pada tahun 2013 pihaknya hanya sanggup membangun trotoar sekitar 1 persen, sehingga pertambahan trotoar menjadi 8 persen. "Untuk pembangunan trotoar di tahun 2013 kami mengusulkan di Jl Kapuk Kamal, Jl Pademangan Raya, Jl Kebon Bawang, Jl Sindang, Jl Jingga Raya, dan Jl Biru Laut. Kami akan terus berusaha membangun trotoar karena ini merupakan hak pengguna jalan," tandasnya.

Sumber: Beritajakarta

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »