Diduga, kecelakaan tunggal itu disebabkan mini bus Budi Rahayu bernopol AD 2515 AC yang dikemudikan Sutarno (36) itu, tidak kuat menaiki tanjakan tersebut. Akibatnya, seorang penumpang yang belum diketahui identitasnya tewas di lokasi kejadian dan 16 penumpang dari 21 penumpang yang ada di dalam bus itu mengalami luka berat dan ringan.
Berdasarkan informasi, awalnya rombongan bus pengantar pengantin itu melaju dari Solobaru, Sukoharjo, Jawa Tengah menuju Desa Sanggrahan, Kecamatan Kebonagung, Kabupaten Pacitan. Namun, di perbatasan Desa Pakis dan Desa Ketepung itu,bus tak bisa menaiki tanjakan curam.
Meski sopir berusaha mengatur kemudinya, bus tetap tak mau naik. Akibatnya, mesin bus mati dan bus mundur hingga akhirnya terguling ke dalam jurang sedalam 10 meter tersebut. Padahal, saat mundur pertama kalinya, bus masih sempat berusaha naik untuk kedua kalinya.
"Kalau melihat kejadiannya, sopir bus tak mengenali medan lokasi tanjakan di jalur ini," terang Suradi (42) salah seorang saksi kejadian.
Kini, para korban luka berat dan ringan termasuk korban tewas dikirim ke RSUD Kabupaten Pacitan untuk mendapatkan perawatan. Sedangkan, mini bus yang ringsek masih menjadi tontonan warga karena evakuasinya membutuhkan alat berat dan mobil derek yang memadai.
Sementara, Kasat Lantas Polres Pacitan, AKP Hardono menegaskan jika korban tewas karena tertindih bodi bus bagian kanan. Namun demikian, pihaknya belum bisa memastikan penyebab kecelakaan tunggal itu, karena sopir bus mini belum bisa dimintai keterangan.
"Sampai saat ini, kami masih menyelidiki penyebab kecelakaan. Namun, sejumlah saksi menyebutkan bus terguling karena tidak kuat menaiki tanjakan di jalur itu. Kami akan pastikan penyebabkan kecelakaan setelah sopir bus bisa dimintai keterangan karena sopir juga terluka," tandasnya.
Sumber: Surya