
YOGYA - Jalan Hayam Wuruk yang terletak di Kecamatan Danurejan dijadikan
rintisan trotoar ramah pejalan kaki. Rintisan tersebut merupakan
kelanjutan dari gagasan mewujudkan Yogyakarta sebagai kota layak pejalan
kaki (walkability city).
Acara launching trotoar jalan sepanjang lebih kurang 1 kilometer dengan lebar lebih dari 1,5 meter tersebut dilaksanakan Minggu (10/6/2012) di depan kantor Kecamatan Danurejan.
Camat setempat, Octo Noor Arafat mengatakan tiga tahun kedepan diharapkan kawasan tersebut sempurna sebagai kawasan ramah pejalan kaki. Tidak hanya trotoar saja yang akan terus dibenahi, namun lapak PKL yang berada di kawasan tersebut akan diseragamkan.
"Konsep trotoar ramah pejalan kaki adalah melalui penataan. Bukan menggusur PKL," jelas dia.
Octo mengatakan, gagasan trotoar ramah pejalan kaki juga didukung oleh komunitas PKL setempat.
Saat launching juga dibacakan
ikrar deklarasi jalan Hayam Wuruk sebagai kawasan ramah pejalanan kaki oleh perwakilan PKL.
"Selama ini keberadaan PKL di kawasan Hayam Wuruk belum memberikan akses bagi pejalan kaki. Sekarang mereka sepakat untuk ditata sehingga mereka tetap bisa berjualan tapi tetap memberi akses bagi pejalan kaki," jelas Octo
Acara launching trotoar jalan sepanjang lebih kurang 1 kilometer dengan lebar lebih dari 1,5 meter tersebut dilaksanakan Minggu (10/6/2012) di depan kantor Kecamatan Danurejan.
Camat setempat, Octo Noor Arafat mengatakan tiga tahun kedepan diharapkan kawasan tersebut sempurna sebagai kawasan ramah pejalan kaki. Tidak hanya trotoar saja yang akan terus dibenahi, namun lapak PKL yang berada di kawasan tersebut akan diseragamkan.
"Konsep trotoar ramah pejalan kaki adalah melalui penataan. Bukan menggusur PKL," jelas dia.
Octo mengatakan, gagasan trotoar ramah pejalan kaki juga didukung oleh komunitas PKL setempat.
Saat launching juga dibacakan
ikrar deklarasi jalan Hayam Wuruk sebagai kawasan ramah pejalanan kaki oleh perwakilan PKL.
"Selama ini keberadaan PKL di kawasan Hayam Wuruk belum memberikan akses bagi pejalan kaki. Sekarang mereka sepakat untuk ditata sehingga mereka tetap bisa berjualan tapi tetap memberi akses bagi pejalan kaki," jelas Octo
Sumber : tribu yogya