Jalan selebar tujuh meter itu, pada sisi-sisinya tidak ada bahu jalannya. “Kalau meleset sedikit bisa terperosok,” ujar Suwarno, pekerja pabrik di kawasan Delta Silicon, yang setiap hari melintas di jalan itu. Antara beton dengan dasar ada sekitar 30 cm sehingga jika kendaraan terperosok sulit untuk diangkat. “Kalau pengendara sepeda motor bisa fatal,” lanjutnya.
Selain itu beberapa pengendara mengatakan, jalan sepanjang 35 km itu saat ini memang menjadi ajang lomba pacu kendaraan sepeda motor, namun jika malam hari kondisinya gelap dan tak ada penerangan. Selain itu masih ada beberapa jalan yang belum sempurna, malah ada aspal yang terkelupas.
Banyaknya truk besar melintas di jalan itu, beberapa pengendara mengkhawatirkan kalau kondisi jalannya akan cepat hancur. “Jalan itu mestinya hanya untuk kendaraan bertonase kecil, tapi sering dilalui kontener,” ujar Ferdinan, pengguna jalan lain, yang bekerja di kawasan Jababeka
Jamaludin, Kepala Dinas Bina Marga dan Pengelolaan Sumber Daya Air (BM-PSDA) Kabupaten Bekasi, mengakui, belum semua jalan berubah menjadi rigid (cor). Di bilangan Cibitung, kata dia masih ada 96 meter masih beraspal. ’’Dalam waktu dekat ini, kami bakal merubahnya jadi jalan dengan beton,” ungkapnya, sambil mengatakan untuk pengerjaan jalan umum, yang berkepentingan PJU Kabupaten Bekasi dan bahu jalan nanti akan dipikirkan.
Jamaludin mengatakan dana untuk perbaikan jalan itu dari APBD Kabupaten Bekasi 2012 Rp. 5, 9 milyar diserap untuk peningkatan kualitas jalan tersebut. Karena itu sudah sepantasnya menurut Jamaludin, jalan selebar tujuh meter tersebut, diajukan perubahan statusnya dari jalan Kabupaten Bekasi menjadi jalan Provinsi Jawa Barat.
Sumber: Poskotanews.com