Meski belum rampung 100 persen, Terminal Bus Antar Kota Antar Provinsi
(AKAP) Pulogebang, Jakarta Timur, sudah bisa di-launching untuk bus
Transjakarta koridor XI (Kampungmelayu-Pulogebang), Sabtu (23/6) besok.
Dengan begitu, bus Transjakarta tipe single (tunggal) sudah bisa masuk
terminal yang dibangun di atas lahan seluas 9,08 hektar ini. Selain bus
Transjakarta, tiga rute angkutan kota juga turut dimasukkan ke terminal
ini, yakni KWK T22 (Pulogadung -Gudang Plawad), T25 (Stasiun
Cakung-Rawamangun), dan T29 (Pulogadung-Ujungkarawang).
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta, Udar Pristono mengatakan, bus Transjakarta yang akan dimasukkan ke dalam terminal ini adalah tipe single. Sedangkan untuk bus articulated atau bus gandeng belum bisa dimasukkan mengingat jalur yang dilintasinya masih sangat sempit. Itu pun pihaknya akan melakukan pelebaran jalan sekitar 1 meter di tikungan yang berada di pertigaan Jl Pulogebang Raya, agar bus Transjakarta ini dapat menikung dengan aman di jalan tersebut.
“Soft launching ini dilakukan karena pembangunan fisik terminal sudah mencapai 80 persen. Diprediksi pada Oktober nanti sudah mencapai 100 persen, sehingga pada Desember sudah dapat difungsikan terminal ini secara maksimal,” ujar Pristono, Jumat (22/6).
Dia menyebutkan, meski pembangunan terminal ini sudah direncanakan sejak sejak tahun 1991, namun realisasi pembangunannya baru dilakukan tahun 2010. Proyek pembangunan terminal ini menelan biaya Rp 448 miliar lebih.
Pristono menambahkan, Terminal Bus AKAP Pulogebang merupakan terminal termodern di Indonesia yang dapat mewakili citra kota Jakarta sebagai ibu kota negara dan memiliki estetika berkualitas internasional. Arsitekturnya pun mengacu pada konsep modern dan multi level, di mana terjadi pemisahan antara penumpang yang ada di lantai 1 dan lantai mezzanine dengan angkutan umum yang ada di lantai 2.
Selain itu juga akan dilengkapi supermarket, loket bus Transjakarta, masjid, toilet, dan area service.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta, Udar Pristono mengatakan, bus Transjakarta yang akan dimasukkan ke dalam terminal ini adalah tipe single. Sedangkan untuk bus articulated atau bus gandeng belum bisa dimasukkan mengingat jalur yang dilintasinya masih sangat sempit. Itu pun pihaknya akan melakukan pelebaran jalan sekitar 1 meter di tikungan yang berada di pertigaan Jl Pulogebang Raya, agar bus Transjakarta ini dapat menikung dengan aman di jalan tersebut.
“Soft launching ini dilakukan karena pembangunan fisik terminal sudah mencapai 80 persen. Diprediksi pada Oktober nanti sudah mencapai 100 persen, sehingga pada Desember sudah dapat difungsikan terminal ini secara maksimal,” ujar Pristono, Jumat (22/6).
Dia menyebutkan, meski pembangunan terminal ini sudah direncanakan sejak sejak tahun 1991, namun realisasi pembangunannya baru dilakukan tahun 2010. Proyek pembangunan terminal ini menelan biaya Rp 448 miliar lebih.
Pristono menambahkan, Terminal Bus AKAP Pulogebang merupakan terminal termodern di Indonesia yang dapat mewakili citra kota Jakarta sebagai ibu kota negara dan memiliki estetika berkualitas internasional. Arsitekturnya pun mengacu pada konsep modern dan multi level, di mana terjadi pemisahan antara penumpang yang ada di lantai 1 dan lantai mezzanine dengan angkutan umum yang ada di lantai 2.
Selain itu juga akan dilengkapi supermarket, loket bus Transjakarta, masjid, toilet, dan area service.
Sumber : beritajakarta
Share this
