BANGKA -- Galian perbaikan jalan raya yang dikerjakan Dinas
Pekerjaan Umum (PU) Provinsi Bangka Belitung (Babel) jadi pemandangan
rutin tiap tahun.
Jalan 'tampal koreng' itu digali dan dibiarkan berhari-hari bahkan berminggu-minggu menganga. Kendati kerap menuai kritikan dan menimbulkan kecelakaan lalu lintas (lakalantas), Dinas PU Babel sepertinya cuek.
Catatan tahun 2011 lalu, sedikitnya tercatat tujuh kasus lakalantas akibat galian perbaikan jalan di wilayah Kecamatan Mendobarat. Satu kasus di antaranya dengan lokasi di ruas jalan Desa Zed-Kemuja merenggut korban jiwa.
Sebelumnya diberitakan, lagi-lagi galian untuk perbaikan jalan raya dibiarkan menganga. Padahal kondisi tersebut sangat berbahaya bagi para pengguna jalan.
Terlebih di lokasi tikungan, sebagaimana galian perbaikan jalan di ruas jalan Desa Petaling-Kemuja Kecamatan Mendobarat, tepatnya di tikungan Aek Due.
Apalagi bekas galian itu tanpa diberikan rambu-rambu. Pengerjaan proyek Dinas Pekerjaan Umum (PU) Provinsi Bangka Belitung ini terkesan serampangan.
Jalan 'tampal koreng' itu digali dan dibiarkan berhari-hari bahkan berminggu-minggu menganga. Kendati kerap menuai kritikan dan menimbulkan kecelakaan lalu lintas (lakalantas), Dinas PU Babel sepertinya cuek.
Catatan tahun 2011 lalu, sedikitnya tercatat tujuh kasus lakalantas akibat galian perbaikan jalan di wilayah Kecamatan Mendobarat. Satu kasus di antaranya dengan lokasi di ruas jalan Desa Zed-Kemuja merenggut korban jiwa.
Sebelumnya diberitakan, lagi-lagi galian untuk perbaikan jalan raya dibiarkan menganga. Padahal kondisi tersebut sangat berbahaya bagi para pengguna jalan.
Terlebih di lokasi tikungan, sebagaimana galian perbaikan jalan di ruas jalan Desa Petaling-Kemuja Kecamatan Mendobarat, tepatnya di tikungan Aek Due.
Apalagi bekas galian itu tanpa diberikan rambu-rambu. Pengerjaan proyek Dinas Pekerjaan Umum (PU) Provinsi Bangka Belitung ini terkesan serampangan.