Perbaikan Ciregol Diminta Dipercepat

12:22
 

BUMIAYU- Sejumlah anggota DPRD Brebes sepekan terakhir ini dibanjiri keluhan mengenai penutupan jalur utama Tegal-Purwokerto di Ciregol.

Seperti diberitakan sebelumnya, Ciregol ditutup pada 8 Juli dengan target 15 hari. Namun 22 Juli kemudian, penutupan diperpanjang hingga H-10 Lebaran. , penanganan Ciregol memasuki pengaspalan.
Anggota Fraksi Demokrat Ahmad Jazuli, mengatakan,’’Keluhan itu berkisar mengenai biaya transportasi masyarakat yang membengkak setelah ditutupnya Ciregol. Mereka berharap, penanganan bisa dipercepat sehingga lalu lintas kendaraan dan barang bisa dibuka sebelum H-10 Lebaran.’’

Keluhan rata-rata datang dari pengguna jasa transportasi antara lain pedagang, buruh , guru dan pelajar. “Keluhan datang setelah penutupan jalan diperpanjang. Ada yang langsung datang ke rumah, ada juga yang disampaikan lewat SMS,’’ kata dia.

Menurut Jazuli, biaya transportasi membengkak setelah Ciregol ditutup. Tarif Kutamendala-Pasar Linggapura yang biasanya Rp 2.000 naik menjadi Rp 5.000 sampai Rp 7.000 karena harus melalui jalur memutar. Adapun untuk Kutamendala-Bumiayu naik menjadi Rp 10.000 dari semula Rp 5.000.
’’Ini dialami warga sejak Ciregol ditutup,’’ kata Jazuli. Di samping, membengkaknya biaya transportasi masyarakat juga mempertanyakan kondisi jalan alternatif yang semakin rusak.

Direspons

Pihaknya berharap, keluhan masyarakat bisa direspons oleh pihak terkait dalam hal ini Bina Marga dan kontraktor dengan cara mempercepat penyelesaian perbaikan jalan Ciregol.
’’Saya kira kalau pekerjaan pengaspalan dilembur, tidak perlu menunggu H-10 Lebaran. Istilahnya, kalau bisa dipercepat mengapa diperlama,’’ tandasnya.

Terkait adanya kekhawatiran terjadi kerusakan Ciregol sebelum arus mudik berlangsung, Jazuli yakin Bina Marga memiliki jaminan atas desain konstruksi yang telah diambil dalam menangani Ciregol.
Menurut dia, mengingat kapasitasnya sebagai jalan nasional, maka jalur tersebut harus bisa dilalui seluruh jenis kendaraan. ’’Sebaliknya kalau baru dilewati kendaraan kemudian rusak lagi berarti ada yang salah dalam penanganannya,’’ kata dia.
Ketua Fraksi PPP Imam Sairi menyatakan hal senada. ’’Banyak SMS perihal Ciregol. Kami sudah berupaya mendesak agar dilakukan percepatan perbaikan Ciregol, misalnya dengan cara dilembur pengerjaannya,’’ kata dia.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »