Terminal Jatibening Mulai Ada Kesepakatan Antara Jasa Marga dan Warga

11:05
 Demo di ruas tol Jatibening
Dinas Perhubungan Kota Bekasi, Jawa Barat, terus mencari solusi permasalahan "terminal bayangan" Jatibening di Jalan Tol Jakarta-Cikampek. Dishub Kota Bekasi akan turun ke lapangan untuk melakukan kajian, Sabtu 28 Juli 2012.

"Untuk kajian berdasarkan hasil kesepakatan antara warga dan Jasa Marga, kami sudah buat rekayasa lalu-lintas," kata Kepala Dishub Kota Bekasi, Sopandi Budiman.

Sopandi menambahkan, kajian lapangan akan dilakukan bersama Kepala Cabang Jasa Marga Tol Jakarta-Cikampek. Dishub Kota Bekasi menargetkan, seluruh hasil kajian sudah bisa diserahkan pada Selasa pekan depan.

Menurut dia, hasil kajian dari lapangan itu nantinya akan dikumpulkan dan dijadikan data penunjang untuk merealisasikan rekayasa lalu-lintas di Jatibening. Kajian ini juga untuk mencari solusi masalah naik-turunnya penumpang di terminal bayangan itu.

"Semua yang kami dapat di lapangan serta rekayasa lalu lintas yang ada, akan diserahkan ke direktur utama Jasa Marga dengan tembusan Badan Pengatur Jalan Tol serta Muspida Kota Bekasi," tutur Sopandi.

Selama kajian dilakukan, Jasa Marga sudah mengizinkan terminal bayangan Jatibening dibuka untuk sementara. Keputusan itu merupakan kesepakatan Jasa Marga dengan warga.

"Kami sudah buat solusi, di antaranya untuk ke arah Jakarta, kendaraan bisa masuk ke rest area di sisi selatan, untuk mengurangi kemacetan. Karena kendaraan tidak lagi berhenti di jalur cepat, tapi masuk ke dalam," terangnya.

Sementara itu, dia melanjutkan, untuk yang menuju arah Cikampek, kendaraan juga diperbolehkan berhenti sebentar untuk proses naik-turun penumpang. "Itu untuk sementara," kata Sopandi.

"Untuk ke depan, kami akan buat pelebaran jalan permanen, memanfaatkan lahan milik Jasa Marga yang selama ini ditempati tukang ojek," tuturnya.

Menurut dia, untuk solusi permanen, yang saat ini tengah dikaji adalah pemotongan taman yang memisahkan antara jalur cepat dengan rest area. Taman akan dipotong sepanjang 20 meter untuk dijadikan jalan tambahan.

"Dipotong untuk penyodetan di sisi selatan yang ke arah Jakarta, supaya jalan semakin lebar dan tidak menimbulkan kemacetan bila kendaraan mengantre," tutur dia.

Sopandi menambahkan, Dishub Bekasi sudah menawarkan lahan milik Pemkot untuk dijadikan rest area terbatas, jika lokasi di Jatibening tidak bisa lagi digunakan sebagai terminal bayangan. Lahan itu, dia melanjutkan, terletak di perbatasan antara DKI dan Kota Bekasi. Lahan seluas 4.000 meter persegi itu, tepatnya berada di sisi barat selepas Tol Jatibening.

"Sekitar satu kilometer selepas tol, lahan itu ada di sebelah kiri. Pemakaian lahan itu sudah disetujui walikota. Bila disetujui, tinggal dikoneksikan saja," katanya. Seluruh usulan itu sudah diajukan ke Badan Pengatur Jalan Tol selaku pihak yang ikut melakukan kajian.

Sebelumnya, ratusan warga melakukan unjuk rasa menolak penutupan terminal bayangan di kawasan Jatibening. Jalan tol dari arah Jatibening menuju Jakarta pun sempat ditutup warga. Demonstrasi ratusan warga ini berasal dari pedagang, sopir angkutan umum, serta tukang ojek.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »