Jakarta - Ranjau darat sering kita nonton di film-film aksi Hollywood. Namun tampaknya yang mirip ranjau darat begitu mudah kita temukan di beberapa ruas jalan raya di ibukota Jakarta.
Lihatlah besi bekas tiang pancang monorel. Di sekitar jalan Patal Senayan, Palmerah, tepatnya dekat Kantor Kementerian Kehutanan Jakarta begitu banyaknya potongan-potongan besi bekas tiang pancang yang dibiarkan tetap berdiri di antara trotoar jalan bahkan ada tiang panjang yang tepat di tengah jalan raya.
Bekas tiang pancang monorel ini bahkan telah dipotong hingga tinggal setinggi sekitar 20 cm dan sangat membahayakan bagi pejalan kaki.
Wahyuni (35), seorang staf DPR mengaku pernah kesandung besi-besi bekas tiang monorel itu. "Pernah malam saya lewat di sini, kesandung dengan besi-besi itu. Hampir jatuh. Kebayang kalau jatuh di tengah besi-besi itu," kata Wahyuni kemarin sore.
Hampir sehari-harinya Wahyuni berjalan kaki dari DPR menuju stasiun Palmerah melewati tempat itu. Setelah terbiasa dengan tempat itu dia sudah hafal dimana letak besi-besi tiang pancang yang sangat berbahaya bagi pengguna jalan raya itu.
"Ini kayak ranjau saja. Bahaya, kenapa kok dibiarkan seperti itu," tegasnya.
Memang sejauh pantauan wartawan, di malam hari penerangan di tempat itu sangat minim.
Di antara remang-remang trotoar jalan raya deretan besi bekas tiang pancang monorel itu menganga dan terlihat tajam sehingga bisa dibayangkan jika ada pengguna jalan tersandung atau terjatuh di atas deretan besi-besi itu.
Tiang pancang monorel ini merupakan besi beton yang awalnya akan digunakan untuk tiang monorel namun setelah dibangun sekian lama monorel yang dijanjikan untuk mengatasi kemacetan Jakarta tak kunjung terealisasi.
Deretan tiang-tiang ini bisa dilihat sepanjang Jalan Kuningan hingga ke Senayan. Beberapa diantaranya dibiarkan berdiri menjulang tinggi dan ada diantaranya dipotong hingga 10-20 Cm dan sangat membahayakan pengguna jalan raya.
Sumber: Tribunnews