Kakorlantas, Irjen Pol Drs. Pudji Hartanto dalam Rapat Pokja di Bogor

05:44

Bogor-Rapat Kelompok Kerja (POKJA) Rencana Umum Nasional Keselamatan (RUNK) tahun 2012 resmi digelar di hotel Salak, Bogor, Senin (12/11/12). Rapat yang diikuti oleh 29 orang anggota Tim Pokja RUNK itu direncanakan berakhir pada hari ini.

Anggota tim Pokja RUNK sendiri terdiri dari para Kabid Korlantas Polri, para Kabag Korlantas Polri, Kadenwal PJR Korlantas Polri, Para Analis Kebijakan Korlantas Polri, Dirlantas Polda Jateng, Dirlantas Polda Riau, para pakar UI dan Korlantas Polri, serta perwakilan dari Kemenhub, PU, Kemenkes, dan Bappenas.

Dan dalam rapat Pokja itu juga, Irjen Pol Drs. Pudji Hartanto, SH, MM, selaku Kakorlantas Polri ikut fokus dan terjun untuk mengetahui apa saja yang akan diambil pada kesempatan. Dalam pembukaan rapat yang disampaikannya, Irjen Pol Drs. Pudji Hartanto, menyatakan tentunya dalam pelaksanaan rapat ini harus mengetahui permasalahan- permasalahan yang terjadi. Kalau tidak kita lakukan harus ada upaya-upaya, seperti contoh mengambil tema keselamatan di jalan.

“Dan dalam pembahasan RUNK ini diharapkan data etika berlalu lintas, penegakkan hukum dan kepatuhan hukum sehingga rencana aksi ini dapat mewujudkan etika berlalu lintas. Selanjutnya, diharapkan pembahasan rapat Pokja RUNK ini juga dapat berlanjut dan bersinergi antar pemangku kepentingan atau instansi terkait,” lanjut Irjen Pol Drs. Pudji Hartanto.

Sementara itu, latar belakang pembahasan rapat Pokja RUNK ini merujuk pada kesepakatan negara anggota PBB pada tanggal 11 mei 2011, yakni membentuk Decade of Action for Road Safety (DoA) yang berisikan lima pilar aksi keselamatan jalan.

Irjen Pol Drs. Pudji Hartanto, menjelaskan pelanggaran besar atau kecil akan menyebabkan kecelakaan lantas pastinya akan ada korban, baik luka ringan, berat maupun meninggal dunia. Hal itu tentunya sesuai dengan amanat dari PBB sasaran paling utama 2010-2020 harus ada pengurangan korban kecelakaan lalu lintas mencapai 50%. 

"Oleh karena itu, diharapkan target tahun 2035 Indonesia menjadi Negara terbaik di Asia Tenggara dalam mengurangi fatalitas korban kecelakaan lalu lintas sebesar 18%." tambahnya. 


Untuk mencapai target DoA, ditujukan pada penekanan korban meninggal dunia sebesar 50% di tahun 2020. Dan untuk mencapai target RUNK yang diantaranya adalah menurunkan jumlah kecelakaan dan menjadikan kondisi keselamatan jalan di Indonesia terbaik di Asia Tenggara pada tahun 2035, telah dibentuk beberapa program, antara lain:

-Perbaikan data kecelakaan lalu lintas
-Menciptakan jalan pemaaf
-Menciptakan perjalanan yang berkeselamatan
-Menciptakan kendaraan yang laik jalan
-Menciptakan sadar tertib berlalu lintas dan pengutamaan keselamatan
-Menciptakan deterrent effect terhadap pelanggaran
-Menciptakan upaya pengurangan trauma

Untuk mengimplementasikan program-program tersebut Korlantas Polri telah menyelengarakan Focus Group Discussion (FGD) pada tanggal 25 januari 2012 dan  29 Februari 2012, dengan tiga tujuan utama yang mengacu pada lima pilar aksi keselamatan jalan. Kemudian diwujudkan dalam 10 rencana aksi yang dirumuskan menjadi 19 sub Rencana Aksi dan 58 jenis kegiatan.

Dalam hal ini, Irjen Pol Drs. Pudji Hartanto menambahkan bahwa kegiatan yang berkaitan dengan keselamatan lalu lintas ini harus diekspos dan dipublikasikan kepada masyarakat bahwa kita telah bertindak.

“Sehingga tidak ada kesan pembiaran terhadap permasalahan yang terjadi di lalu lintas,” lanjutnya.

Dengan demikian, maksud dan tujuan dari Rapat Pokja RUNK adalah untuk menindaklanjuti hasil perumusan pokja terdahulu dan hasil FGD yang telah dilakukan Korlantas Polri bersama para pemangku kepentingan jalan lainnya, yang juga melibatkkan para pakar dan perwakilan masyarakat pengguna jalan.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »