Jakarta - Su (16), Ih (16), dan Emen
(20) ternyata memalak sopir angkot di Pondok Kopi, Jakarta Timur,
sebelum menusuk Bripka Ridwan Simanungkalit. Keributan yang dilerai
Ridwan karena tiga pelaku itu mengejar seorang sopir angkot.
"Saya bertiga mengejar sopir angkot M25, itu jurusan Pondok Kopi-Kampung Melayu," kata salah satu pelaku, Ih di Mapolsek Duren Sawit, Jakarta Timur, Rabu (2/1/2013) malam.
Ih menuturkan rekannya bernama Su memiliki dendam terhadap salah satu sopir angkot di Pondok Kopi. Sehingga Su meminta dirinya dan Emen menemaninya mencari sopir angkot yang dimaksud.
"Su punya dendam sama sopir angkot, Su nggak terima karena pernah ditabrak sama dia. Saya nggak tahu namanya (sopir tersebut)," ujar Ih.
Ih menceritakan awal keributan muncul ketika Su tiba-tiba berlari mengajak Ih dan Emen mengejar sebuah angkot yang melintas. Saat sedang mengejar, munculah Bripka Ridwan.
"Pas kejadian, saya lihat Su, dia lagi ngobrol, tiba-tiba lari mengejar sopir angkot. Saya sempat dibilangin untuk bantuin, dikejar Su terus minta uang ke sopir angkot itu, terus lihat polisi," ujar Ih.
Malang bagi Ridwan yang hendak melerai tiga penjahat jalanan ini dengan seorang sopir angkot. Pasalnya, Ih, Su, dan Emen masing-masing telah mempersiapkan dirinya dengan membawa sebilah pisau dapur.
"Saya mau tusuk (Bripka Ridwan) tapi nggak kena, tiba-tiba Su langsung menusuk. Kita bertiga memang bawa pisau," tutup Ih.
Sebelumnya, Kapolsek Duren Sawit Kompol Imran Gultom menyebutkan peristiwa penusukan itu terjadi saat Bripka Ridwan yang tengah bertugas melihat ada keributan. Ridwan pun hendak melerai keributan tersebut. Namun nahas, dia malah ditusuk.
Tidak diketahui penyebab keributan itu. Namun salah seorang yang terlibat keributan diketahui sedang mabuk alkohol.
"Saat kejadian ia hendak meleraikan keributan orang mabuk yang hendak meminta jatah preman kepada sopir angkutan di terminal bayangan stasiun Pondok Kopi," ujar Imran secara terpisah.
"Saya bertiga mengejar sopir angkot M25, itu jurusan Pondok Kopi-Kampung Melayu," kata salah satu pelaku, Ih di Mapolsek Duren Sawit, Jakarta Timur, Rabu (2/1/2013) malam.
Ih menuturkan rekannya bernama Su memiliki dendam terhadap salah satu sopir angkot di Pondok Kopi. Sehingga Su meminta dirinya dan Emen menemaninya mencari sopir angkot yang dimaksud.
"Su punya dendam sama sopir angkot, Su nggak terima karena pernah ditabrak sama dia. Saya nggak tahu namanya (sopir tersebut)," ujar Ih.
Ih menceritakan awal keributan muncul ketika Su tiba-tiba berlari mengajak Ih dan Emen mengejar sebuah angkot yang melintas. Saat sedang mengejar, munculah Bripka Ridwan.
"Pas kejadian, saya lihat Su, dia lagi ngobrol, tiba-tiba lari mengejar sopir angkot. Saya sempat dibilangin untuk bantuin, dikejar Su terus minta uang ke sopir angkot itu, terus lihat polisi," ujar Ih.
Malang bagi Ridwan yang hendak melerai tiga penjahat jalanan ini dengan seorang sopir angkot. Pasalnya, Ih, Su, dan Emen masing-masing telah mempersiapkan dirinya dengan membawa sebilah pisau dapur.
"Saya mau tusuk (Bripka Ridwan) tapi nggak kena, tiba-tiba Su langsung menusuk. Kita bertiga memang bawa pisau," tutup Ih.
Sebelumnya, Kapolsek Duren Sawit Kompol Imran Gultom menyebutkan peristiwa penusukan itu terjadi saat Bripka Ridwan yang tengah bertugas melihat ada keributan. Ridwan pun hendak melerai keributan tersebut. Namun nahas, dia malah ditusuk.
Tidak diketahui penyebab keributan itu. Namun salah seorang yang terlibat keributan diketahui sedang mabuk alkohol.
"Saat kejadian ia hendak meleraikan keributan orang mabuk yang hendak meminta jatah preman kepada sopir angkutan di terminal bayangan stasiun Pondok Kopi," ujar Imran secara terpisah.