Jakarta - Terhitung hari ini, Selasa (29/1), Kepolisian Republik Indonesia (Polri) menggelar rapat pimpinan (Rapim) para pejabat Polri se-Nusantara. Rapim yang dihadiri para Kapolda ini sendiri akan digelar selama tiga hari hingga Kamis (31/1) di Gedung PTIK, Jl Tirtayasa Raya Kebayoran Baru Jakarta Selatan secara tertutup.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brijen Boy Rafli Amar mengatakan agenda dalam Rapim ini akan membahas pola kinerja kepolisian selama tahun 2013. Selain itu di dalamnya juga Polri akan membuat strategi pengamanan jelang Pemilu 2014.
“Rapim dihelat tiga hari untuk menyinergikan kekuatan polisi di setiap daerah dalam pengamanan jelang Pemilu 2014,” kata Boy Rafli.
Ia mengatakan, Rapim juga akan menelaah kinerja Polri selama ini khususnya mengenai hubungan kepolisian dengan masyarakat. Termasuk arahan dari yang akan disampaikan oleh kapolri dan wakapolri kepada setiap pimpinan Polri di daerah untuk memeperhatikan kritikan masyarakat.
Secara garis besar, dikatakannya Rapim ini akan mendorong perwujudan Polri yang proaktif dalam menggalang keamanan nasional. “Bentuk evaluasi juga. Kami akan lebih menyigapkan diri guna menghadapi tahun 2014,” ujar Boy.
Polri semakin serius dan mengencangkan kekuatan guna menghadapi tahun 2013 yang dianggap tahun politik. Untuk mensiasati keamanan tetap terjalin padu di tanah air, Polri pun telah menggandeng TNI.
Secara resmi, kemarin Senin (28/1), Polri bersama TNI meneken nota kesepahaman sebagai bentuk kerja sama nyata diantara keduanya. Menurut Kapolri Jenderal Timur Pradopo, penandatanganan nota kesepahaman ini dilakukan agar Polri sebagai induk keamanan tanah air dapat meminta bantuan TNI.
“Khususnya soal personil, dalam upaya menjaga kemanan kami dapat secara resmi langsung meminta bantuan TNI. Selama ini kan aturan sahnya belum ada, jadi kami buat MoU kesepakatan kerja sama dengan TNI,” kata dia kemarin.
Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono menyambut baik nota kesepakatan ini. Dirinya menilai, dengan adanya nota kesepahaman tersebut, dua lembaga ini dapat saling membantu dalam urusan keamanan dalam negeri. Terutama menurutnya menghadapai ekslasi keamanan yang dapat terganggu terkait dengan suhu politik yang semakin panas jelang 2014.
“Kami siap membantu Polri dalam mengerahkan anggota dalam meredam aksi massa. Dengan kesepakatan ini, masing-masing panglima komando TNI di daerah dapat segera menerjunkan pasukan saat Polisi meminta bantuan,” ujarnya dalam kesempatan yang sama.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brijen Boy Rafli Amar mengatakan agenda dalam Rapim ini akan membahas pola kinerja kepolisian selama tahun 2013. Selain itu di dalamnya juga Polri akan membuat strategi pengamanan jelang Pemilu 2014.
“Rapim dihelat tiga hari untuk menyinergikan kekuatan polisi di setiap daerah dalam pengamanan jelang Pemilu 2014,” kata Boy Rafli.
Ia mengatakan, Rapim juga akan menelaah kinerja Polri selama ini khususnya mengenai hubungan kepolisian dengan masyarakat. Termasuk arahan dari yang akan disampaikan oleh kapolri dan wakapolri kepada setiap pimpinan Polri di daerah untuk memeperhatikan kritikan masyarakat.
Secara garis besar, dikatakannya Rapim ini akan mendorong perwujudan Polri yang proaktif dalam menggalang keamanan nasional. “Bentuk evaluasi juga. Kami akan lebih menyigapkan diri guna menghadapi tahun 2014,” ujar Boy.
Polri semakin serius dan mengencangkan kekuatan guna menghadapi tahun 2013 yang dianggap tahun politik. Untuk mensiasati keamanan tetap terjalin padu di tanah air, Polri pun telah menggandeng TNI.
Secara resmi, kemarin Senin (28/1), Polri bersama TNI meneken nota kesepahaman sebagai bentuk kerja sama nyata diantara keduanya. Menurut Kapolri Jenderal Timur Pradopo, penandatanganan nota kesepahaman ini dilakukan agar Polri sebagai induk keamanan tanah air dapat meminta bantuan TNI.
“Khususnya soal personil, dalam upaya menjaga kemanan kami dapat secara resmi langsung meminta bantuan TNI. Selama ini kan aturan sahnya belum ada, jadi kami buat MoU kesepakatan kerja sama dengan TNI,” kata dia kemarin.
Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono menyambut baik nota kesepakatan ini. Dirinya menilai, dengan adanya nota kesepahaman tersebut, dua lembaga ini dapat saling membantu dalam urusan keamanan dalam negeri. Terutama menurutnya menghadapai ekslasi keamanan yang dapat terganggu terkait dengan suhu politik yang semakin panas jelang 2014.
“Kami siap membantu Polri dalam mengerahkan anggota dalam meredam aksi massa. Dengan kesepakatan ini, masing-masing panglima komando TNI di daerah dapat segera menerjunkan pasukan saat Polisi meminta bantuan,” ujarnya dalam kesempatan yang sama.